Comment jika ada typo, supaya langsung di revisi
"Aku tak tau bagaimana berartinya mantan kamu, aku juga tak tau seberapakah kamu menyayanginya. Namun satu yang aku tau dan harus aku lakukan, dengan terus berusaha untuk bisa meluluhkan dan mendapatkan hatimu"-Neysa Lavinia Putri.
***
Andra sudah berada di depan rumah neysa, mengeluarkan hpnya dan mengirim pesan untuk neysa.
Andra:"Buruan,lama gue tinggal"
NeysaLV:"Jangannnnn andraaa, iya-iya bentar tunggu dulu"
NeysaLV:"Neysa udah mau ke depan, jangan tinggalin neysa duluuuu"
Neysa berlari kencang menghampiri andra, takut jika andra meninggalkan neysa menuju ke sma nya.
"Lama",dumel andra, padahal andra baru saja datang di rumahnya.
Dengan nafas yang memburu neysa berbicara dengan terbata-bata."Ma-maaf ta-tadi neysa lagi sarapan, terus pesan dari andra masuk, yah neysa jadi gugup banget tadi, sampai lari-lari"
Sebenarnya andra tidak tega melihat neysa seperti ini namun gengsinya terlalu besar untuk mengakuinya.
"Buruan naik"
"Iya-iya, sabar sedikit kenapa sih.."
Neysa mulai menaiki motor andra, melesat menuju ke smanya.
***
Sesampainya di kelas neysa langsung mengguncang-guncang badan afi.
"Ngapan sih lo, nggak ada kerjaan banget",gerutu afi.
"Aaaaa... Afiiii.. Lo tau nggak",teriak neysa penuh semangat.
"Ya, enggaklah",jawabnya cepat.
"Ish dengerin dulu, neysa belum cerita juga. Kemarin andra nolongin neysa, hampir saja neysa ketabrak mobil--"
"Mau ketabrak mobil kok seneng, gesrek lo lama-lama"
Neysa langsung menoyor kepala afi"Dengerin dulu, jangan dipotong-potong"
"Jadi gini, kemarin andra nolongin neysa, terus neysa dianterin pulang sama andra, soalnya ban mobil neysa bocor kena paku, terus pas sampe di rumah neysa, neysa minta andra buat berangkat bareng sekolahnya besok, jemput neysa. Terus andranya mau, ya walaupun harus di paksa-paksa sih"
"Sudah gue duga, nggak mungkin lah andra yang nawarin lo buat berangkat bareng"
Neysa mendengus kesal,"Kalo ngomong jujur banget, menyetil hati neysa, kejujuran itu menyakitkan yah"
"Drama lo, udah ah jangan brisik. Lo udah kerjain pr fisika belom"
Neysa langsung menepuk jidatnya"Yaampun gue lupa"
"Lo mah mikirinnya andra mulu, giliran pelajaran sok-sok an move on"
Neysa meringis tak berdosa"Hehe, neysa nyalin jawaban afi yah.. Yah.. Yahh"
"Iyaaaa, uda sana buruan, bentar lagi masuk"
***
Neysa berlari menuju ke kelas andra, tak menghiraukan godaan-godaan para siswa, berlari dengan sesekali menabrak orang yang berada di depannya, karena suasana koridor sedang ramai-ramainya dikarenakan sedang jam istirahat.
Sesampainya di kelas andra, pemandangan yang pertama kali dilihat oleh neysa ialah, andra yang sedang duduk bersebelahan dengan siska, yang sepertinya sedang mengajari siska.
"Andraa",panggil neysa.
Sontak dua insan yang sedang fokus pada buku langsung mendongakkan kepala, ralat hanya andra yang fokus pada buku, sedangkan siska hanya memandangi andra.
Neysa tersenyum manis.
"Andraa, ke kantin yuk",ajak neysa.Andra mendongakkan kepala dan melihat neysa di depannya, tatapannya beralih ke siska beberapa detik, lalu kepala andra menganggukan setuju.
Dalam hati pun neysa bersorak kemenangan dari saudara tirinya.
Siska memandang tajam ke arah neysa, terpancar jelas tatapan permusuhan dan kebenciannya terhadap neysa.Mereka berdua berjalan beriringan menuju ke kantin, seperti biasanya banyak pasang mata yang memandang mereka, entahlah~
"Andra mau pesen apa?, biar neysa yang pesenin", tanya neysa.
"Gue minum aja", jawabnya singkat.
"Nggak makan apa gitu, barangkali andra laper"
"Nggak", tegasnya.
Dengan mengerucutkan bibirnya, neysa beranjak untuk memesan makanan untuk dirinya dan minuman untuk andra.
Tak membutuhkan waktu lama, neysa kembali dan duduk berhadapan dengan andra.
"Andra.. ", panggil neysa sembari mengaduk adukan sedotan di dalam gelas.
Andra hanya bergumam, dan neysa mencibirnya.
"Andra udah ada rasa belum sama neysa?", tanyanya hati-hati.
Andra mendongak menatap neysa lekat, dan satu alisnya terangkat.
"Nggak"
"Apa andra masih sayang sama mantan andra"
Andra mendadak terpaku mendengarnya.
"Kenapa andra masih kepikiran soal mantan andra, sedangkan dia memilih ninggalin andra", cecarnya.
Andra menatap neysa tajam, "Lo nggak tau apa-apa tentang dia, jadi gue harap lo nggak seenaknya ngomong tentang dia", sinisnya.
Nafas neysa tercekat, pasokan udara di dadanya seketika memenuh dan membuatnya sesak.
"Kenapa andra bicara gitu, bener kan apa kata neysa? , andra masih sayang ke mantan andra yang lebih milih sahabat andra. Andra itu bodoh, kenapa perempuan buruk seperti dia masih andra pikirkan", neysa lepas kontrol dengan ucapannya.
Rahang andra mengeras mendengarnya.
"Lebih baik lo diem, seenggaknya dia lebih baik dari lo, dia nggak ngemis cinta ke laki-laki", ucap andra, yang entah mengapa andra menyesali ucapannya.
Neysa memandang andra nanar, butiran bening meluncur bebas di pipinya. Neysa membiarkan air matanya mengalir deras.
"A-apa neysa seperti itu?, apa neysa terlalu ngejar-ngejar andra?, apa salah Neysa suka sama andra?, dan apa neysa sangat buruk di mata andra?", tanyanya dengan menggebu yang menyita perhatian pengunjung kantin.
Andra mendadak bungkam, hatinya mencelos ketika mendengar suara parau neysa. Andra paling tidak bisa melihat perempuan menangis di depannya.
Neysa beranjak dan berlari meninggalkan andra yang mematung di kursi, namun detik berikutnya andra mengendikkan bahu tidak perduli terhadap neysa, namun hatinya tidak bisa dibohongi.
Andra menggeram kesal dan beranjak meninggalkan kantin.
.
.
.
.Gimana part ini guys??
Kasih vote dan commen untuk cerita ini yah.
#Salam_penulis_abal-abal
![](https://img.wattpad.com/cover/115073947-288-k498496.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Certainty[On Going]
Dla nastolatków[Slow update] Kamu, Andra Hanan Adyatama. Laki-laki yang aku kejar dan perjuangkan, namun ada saatnya juga aku lelah untuk mengejar mu, disaat kamu tidak membalas cinta ku. Dan kamu Neysa Lavinia Putri. Wanita yang sekarang akan ku utamakan setela...