25

2.6K 101 1
                                    

***

Setelah lama menunggu Bunga dirias oleh pegawai salon, akhirnya selesai juga.

"Kak Afi, kak Neysa, gimana udah cantik belum Bunga?.",tanya Bunga sembari berkaca dan meneliti bajunya.

"Udah cantik, ayo ah berangkat.",jawab Afi.

"Dasar kak Afi nggak ikhlas banget bilang cantiknya.",gerutu Bunga.

"Udah ayo, nanti telat loh.",ajak Neysa, "Eh fi.. Gue nggak bisa ngikut lo nganterin adek lo yah, gue mau ke supermarket dulu.",lanjutnya.

" Loh kan nanti bisa abis nganterin Bunga, gue anter lo ke supermarket."

"Nggak usah gue juga ada perlu nanti, udah sana lo berangkat nanti takut telat. Oh iya masalah Bunda gue, biar gue yang ngomong nanti."

"Beneran Ney?, yaudah kalo gitu gue duluan yah.",pasrah Afi.

Setelah Afi dan Bunga berjalan menuju ke mobil-nya, Neysa pun melangkah menuju trotoar untuk menunggu taxi lewat.

Gotcha!

Tanpa menunggu lama, taxi sudah datang dan Neysa melambaikan tangan dan masuk ke dalam taxi tersebut, setelah itu menyebutkan kemana Neysa akan pergi.

Di selingi dengan bermain hp dan memandang jalan, Akhirnya sampai juga di tempat tujuan Neysa.

Neysa turun dan membayar kepada pak supir. Setelah itu Neysa melangkah-kan kakinya menuju ke supermarket tersebut.

Setelah asik memilih bahan bahan makanan yang di pesankan oleh Bunda-nya, Neysa berganti menuju ke rak jajanan ringan dan mengambil jajanan ringan dan memasukkan nya ke dalam trolli.

"Bahan makanan udah, snack udah, minuman udah, apa lagi yah.",Neysa berbicara sendiri sambil meneliti barang barang yang ada di trollinya. "Es krim, gue mau es krim.",setelah berbicara sendiri seperti orang gila, Neysa memutuskan untuk membeli es krim.

Setelah mengambil beberapa es krim, Neysa berjalan menuju ke kasir untuk membayar semuanya. Neysa mengabaikan laki-laki yang di depannya yang sudah terlebih dahulu untuk membayar.

"Mba tolong punya saya dulu, ini mas-nya nanti dulu yah ngalah sama cewe.",ujarnya tanpa memandang laki-laki tersebut.

Laki-laki itu pun ingin menyumpah serapahi cewe yang dengan percaya dirinya berbicara seperti itu, namun niatnya diurungkan karena cewe itu tak lain Neysa.

"Loh Neysa.", kagetnya.

Neysa pula tak kalah kagetnya, "Andra.", ujarnya, "Mba nggak jadi deh, dia dulu saya nanti aja.",putusnya.

" Nggak mba biar dia dulu, saya ngantri habis dia mba.",tolak Andra.

"Nggak mba dia aja."

Mba-mba kasir hanya melongo melihat perdebatan mereka. "Duh kok malah gitu, yaudah sini mba-nya dulu yang belanjaan-nya banyak.",tegas mba kasir itu.

Dengan berat hati Neysa pun menyetujui,  dan setelah membayar Neysa pun berlalu meninggalkan Andra tanpa pamit hatinya masih terasa sakit karena Andra.

Neysa pun mendongak ke atas, melihat langit yang sudah gelap dan udara pun terasa menjadi dingin, hingga seperkian detik tetes demi tetes air pun membasahi jalanan.

Neysa pun mendengus kesal, "Yah kok hujan sih."

Tangan Neysa bergerak mengambil hp yang ada di sakunya, dan berniat untuk memesan grab mobil atau meminta jemputan Bunda. Namun sialnya hp-nya lowbatt.

Certainty[On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang