20

3K 126 5
                                    

Comment jika ada typo, supaya langsung di revisi

"Setelah kamu terbangkan aku keatas langit dengan cara mu sendiri, dan sekarang pun kamu jatuhkan aku dengan beribu luka yang tak tersirat bagaimana sakitnya."-Neysa Lavinia Putri.

"Tolong lo hanya salah paham, gue harap lo mau mendengarkan penjelasan yang sebenarnya."-Andra Hanan Adyatama.

***


Neysa memasuki rumahnya bersama dengan Andra di sampingnya, sepi hanya ada asisten rumahnya saja. Beberapa menit yang lalu, Arinjani mengirim pesan kepada Neysa bahwa dia sedang berada di butik miliknya.

"Andra.. Belajarnya mau di kamar Neysa atau di ruang keluarga? ", tawar Neysa.

" Ruang keluarga aja", jawabnya.

Neysa pun berjalan mendahului Andra menuju ke ruang keluarga. "Andra tunggu disini sebentar yah, Neysa mau ganti baju dulu", pamit nya dan dijawab anggukan.

Andra pun berjalan menuju ke meja kecil dan mengambil frame foto yang terdapat seorang anak kecil yang sedang tertawa bahagia sambil memeluk boneka Doraemon di dalam foto tersebut, seketika senyum Andra mengembang, Andra tau betul itu foto kecil Neysa.

Andra meletakkan kembali foto tersebut dan memutar matanya untuk melihat banyaknya foto yang tertempel di dinding, di salah satu foto yang mencuri perhatiannya itu terdapat Neysa kecil yang digendong oleh Laki-laki yang Andra yakin itu Ayah Neysa.

Dari sekian banyaknya foto yang terpajang, yang membuat Andra heran tidak ada satu pun foto Neysa dengan Siska yang ada hanya foto keluarga, otu pun dengan ekspresi datar ke duanya. Yang Andra tau mereka memang tidak akur.

"Andra.. Ayo kita mulai belajarnya ",

Sontak Andra menoleh dan mendapati Neysa yang datang dengan membawa nampan yang berisi minuman kaleng dan jajanan ringan.

Neysa meletakkan nampan tersebut di meja dan langsung duduk di atas tiker berbulu halus itu.

"Pelajaran yang enggak lo pahami apa?", tanya Andra.

Neysa mengetuk jarinya di meja yang berada persis di depannya seolah sedang berfikir , "Semuanya", ucap nya dengan cengiran khas nya.

Andra mendengus, "Serius semua?"

Neysa menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Gini aja kita mulai dari pelajaran Matematika aja yah", finisnya.

"Yahh.. Jangan itu, Neysa nggak bisa Neysa nggak mau matematika", tolak nya.

"Terus apa maunya? "

Neysa berfikir keras sambil menggigit bibir dalamnya," Yaudah deh.. Nggak pa-pa matematika",

Andra membuka buku catatan nya dan menuliskan soal untuk dikerjakan oleh Neysa.

"Nih soalnya ada 5,kalau betul semua nanti gue kasih hadiah, caranya sama kayak di buku gue", pancingnya agar Neysa benar-benar mengerjakan soal tersebut.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Certainty[On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang