24

2.8K 105 3
                                    

Langsung komen jika ada typo, supaya langsung di revisi.

***

Neysa sedang duduk santai di sofa, sementara fikirannya berkelana kemana-mana. Hingga Neysa teringat dengan kata-kata Andra jika ada orang yang kemarin di gedung tua itu menghubungi-nya maka abaikan saja, dan Neysa juga baru teringat bahwa semalam dia mendapatkan pesan dari nomor yang tidak diketahui.

Neysa pun kembali mengecek pesan tersebut.

08237XXXXXXX

Gue harap, gue bisa ketemu lo lagi di pertemuan berikutnya.

Neysa yakin betul bahwa yang mengirimkan pesan itu tak lain ialah orang yang waktu itu ada di bangunan tua, Raka. Ya tunangan Thalia, mantan Andra.

Rasa penasaran pun menjalar, hingga tangannya bergerak mengetik balasan.

Mau lo apa? Gue nggak ngerti lo siapa.

Setelah mengetik balasan untuk Raka, Neysa memilih untuk berdiam diri dan menunggu balasan dari Raka.

Tak lama terdengar suara pesan masuk, Neysa pun bergerak membukanya , namun bukan pesan dari Raka melainkan dari Afi, Neysa memutar matanya.

Afiiiill

Neysaaaa temenin gue yok, lo kan baik cantik imut dan rajin menabung😚

Gesrek kalo ada maunya aja baik baikin gue😑

Ney serius ayo ke salon nemenin adek gue, mau ke acara ulang tahun temenya kasian ayo😞.

Gamau gue mager, pingin tidur.

Neyyy gue ke rumah lo sekarang.

Sialan, gue nggak mau afi!

Neysa mendesah frustrasi karena Afi, ingin Neysa terjunkan Afi ke dasar jurang yang paling dalam sekarang juga.

Dengan langkah berat, Neysa menuju ke kamar mandi dan membersihkan badan-nya.

Setelah selesai, Neysa merias wajahnya dengan sedikit polesan lip balm dan maskara.

Neysa berjalan keluar dari kamar dan turun menyusuri anak tangga satu per satu. Duduk di ruang tamu sembari menunggu Afi datang, hingga Bunda-nya datang menghampiri Neysa.

"Mau kemana Ney..?. ", tanya-nya.

"Nganterin Afi ke salon Bun.", Jawab Neysa.

"Pulang sekalian mampir ke supermarket yah, isi kulkas udah hampir habis Ney, pake ATM kamu dulu nanti Bunda ganti yah. "

"Iya Bun, nanti pulangnya sekalian."

Terdengar suara bel,"Itu barangkali temen kamu udah dateng, sana bukain pintu-nya.",perintah Bunda.

" Iya Bun.",Neysa pun beranjak untuk membukukan pintu.

Benar saja sekarang Afi ada di depan-nya dengan memasang cengiran-nya.

"Nggak usah sok imut lo!. ", sentak Neysa.

"Ye.. Gitu banget Ney, gue itu nggak imut tapi lebih dari imut.", canda-nya.

Bunda Neysa pun menghampiri mereka.
"Hay Bunda..",sapa Afi sambil mengalami tangan Arinjani yang dibalas dengan senyuman.

"Neysa mau nganterin Afi Bunda boleh kan?.",tanya Afi.

"Apaan maksa kali.", celetuk Neysa.

Arinjani pun terkekeh, "Neysa jangan gitu sama temen itu harus saling membantu.", nasihat Arinjani.

Certainty[On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang