10

3.2K 141 2
                                    

Comment jika ada typo, supaya langsung di revisi


"Mencintai dan berjuang sendirian itu nyeseg"-Neysa Lavinia Putri.

***

Neysa memasuki rumahnya, langsung saja neysa menghampiri siska yang sedang duduk dengan santainya.

"Saudara tiri, gue mau ngomong"

"Apaan",sahut siska tanpa menoleh ke arah neysa.

"Jangan deket-deket andra"

Siska terkekeh dan mengeluarkan smirknya.
"Lo siapanya dia? Kalo gue suka dia, lo bisa apa?"

Neysa menggeram kesal.
"Apa kurang baiknya gue sih sis, gue bolehin lo ngambil semua hak gue, lo gue bolehin pindah ke sma gue, lo bebas apa aja ke gue. Tapi plis satu ini aja gue mohon, gue cuma minta sekali sama lo, jangan deket-deket lagi sama andra"

"Nggak bisa, gue udah terlanjur suka sama dia"

Mata neysa mulai memanas,"Masih batas suka kan? Belum ke sayang atau pun cinta, gue mohon lo hapus rasa lo ke andra. Lo gue bebasin buat lakuin apa aja asalkan lo jangan deketin andra"

"Sayangnya nggak bisa",ujarnya meninggalkan neysa.

Neysa langsung meluruh ke lantai, air matanya mulai menetes, tangan kanannya bergerak menghapus airmata di pipi kanannya namun air mata di mata satunya menetes lagi.

Neysa benci keadaan seperti ini, neysa mengambil kunci mobil dan menjalankan mobilnya menjauh dari rumahnya. Menuju ke penjual bunga, dan membeli bunga yang akan dibawanya ke suatu tempat. Neysa melanjutkan perjalanan kembali.

Mobil neysa berhenti di TPU, neysa langsung berjalan memasuki TPU tersebut, makam disini tertata dengan sangat rapih, yang ditumbuhi rumput jepang yang merata di makam.

Langkah neysa terhenti di salah satu makam, yang bertuliskan.

Anggi Tri Suryani
Lahir: 21 januari 1982
Wafat: 20 juni 2000

Neysa meletakkan bunga yang tadi sempat dibelinya dan menyiram makan tersebut dengan air botol yang masih baru.

Neysa mengelus tulisan nama dari makam tersebut.

"Mah.. Neysa nggak mau punya saudara tiri jahat kayak siska mah",matanya mulai memburam karena air mata yang sudah mengumpul di pelupuk matanya.

"Neysa pingin ketemu sama mamah, neysa pingin ke tempat mamah sekarang,", isakan kecil mulai lolos dari mulutnya.

"Neysa udah lelah mah, pingin cepet-cepet ketemu sama mamah"

"Mungkin sekarang mamah udah ada di tempat yang indah yah mah, di surga",neysa mencoba tersenyum.

"Mamah tau nggak, neysa suka sama anak yang namanya Andra mah, dia tuh anaknya jutek, dingin, tapi neysa sayang sama andra, dia itu berbeda dari laki-laki lain mah"

"Tapi siska juga suka sama andra, neysa nggak bisa ngelepasin andra buat siska mah, neysa sayang banget sama andra", air matanya kembali berjatuhan.

"Neysa harus gimana mah, neysa bingung"

"Mungkin neysa harus semangat lagi buat deketin andra yah mah, biar andra sayang juga ke neysa"

"Maafin neysa mah, neysa ngelanggar pesan mamah, yang neysa nggak boleh nangis,sedih, tapi neysa beneran udah nggak kuat mah"

Certainty[On Going] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang