26. WHOAA !!

926 45 0
                                    

LORD REEGAN

"Alex?" Panggil tania. Kami tengah bermain video game di kamar ku, bukan kami sih tapi hanya aku, sedari tadi tania hanya bergelayut manja sambil mencoba menggodaku

"ya?" Jawabku singkat

"Udah dong main nya. Ke mall yuk?" Ajaknya

"Aku tidak mau tania, kau saja sana. Aku tidak suka keramaian mall dan berhenti merengek!!" Tegas ku pada tania, emosi yang sudah ku tahan beberapa hari ini akhirnya meledak juga.

Tania memberengut lalu matanya mulai berkaca-kaca dan terisak pelan. Aku tidak tega melihatnya saat ini, ku bawa ia kepelukan ku lalu mengusap punggungnya. Aku menghela nafas lelah

"Maaf" bisik ku.

"Aku tidak suka di bentak"

Tiba tiba aku merasa de javu saat ini, kalimat itu muncul saat aku memeluk nicca di atas gedung apartemen. Aku sangat merindukannya sekarang tapi aku tidak bisa bertemu dengannya, ada tania di sini. Ku akui aku memang brengsek telah membuat nicca kembali merasakan hal yang sama, aku bodoh membuat nicca menyimpan perasaan padaku lalu ku campakan begitu saja. Entah mengapa waktu kemarin kemarin, aku merasa tidak bisa berjauhan dengannya, aku selalu terhipnotis oleh pesonanya. Tapi sekarang lain cerita, tania telah kembali, cinta pertamaku kembali. Aku juga tidak bisa mencampakan tania begitu saja. Argh! Aku benar benar pusing sekarang!

___ _

"REEGAN !!!"

Ku dengar sebuah teriakan menyaut namaku menggema di ruang tamu. Ternyata itu max yang tengah berteriak seperti orang kesetanan mencariku ke sana kemari

"Kenapa max?" Tanya ku santai sambil berjalan ke arahnya. Max menggiring ku duduk dengan terburu buru ke kursi ruang tamu.

"Teriak teriak di kediaman orang lain apa itu sopan max?" Tanya tania sinis yang baru muncul dari kamar ku.

Max mematung melihat tania lalu aura dingin menyeruak di wajahnya. Memandang tania dengan tatapan membunuh. Ia memang tidak suka tania sejak dulu tak tahu apa alasannya.

"Kau tidak usah ikut campur bitch!" Tegas max sambil melotot tajam ke arah tania

"MAX! JAGA BICARA MU!" Bentak ku terhadap max. Ia malah tersenyum miring.

"Dengar reegan! Perusahaan mu akan terambil alih oleh Glorry dan bersiaplah besok jam 10 dalam Rapat Umum Pemegang Saham, Zacheus lah pemegang saham terbesar sekarang" tegas max sambil menunjuk emosi ke arah ku.

APA!!

"BAGAIMANA BISA MAX!!" bentak ku menggebu-gebu pada max

"Kau terlalu lalai reegan! Kau malah mengurusi wanita sialan ini ketimbang perusahaan mu! Dalam keadaan di ambang kehancuran seperti ini bukan saatnya kau bermain main dengan tania! Uruslah perusahaan mu dengan baik, zac memang tak membatalkan kerja samanya namun membeli saham dengan harga yang sangat fantastis sehingga sekarang nama Lord corp akan di coret dan di ganti dengan Glorry Corp!" Jelas max menggebu gebu. Aku menunduk lalu mengacak rambutku frustasi, aku tidak mau jadi gelandangan. Mama dan papa pasti akan marah besar saat mengetahuinya nanti.

Ya Tuhan kenapa bisa seperti ini.

Tiba tiba max berjalan menuju tania yang masih di samping ku lalu menariknya dengan kasar, memelintir lengannya ke belakang lalu memborgolnya

Ada apa ini!

"MAX APA YANG KAMU LAKUKAN!! SEKARANG BUKAN SAATNYA MENAMBAH MASALAH MAX!!!" bentak ku sangat keras, lalu mendekat ke arah tania dan berusaha membuka kuncinya.

"MAX DIMANA KUNCINYA!!" bentak ku lagi. Aku benar benar kalut sekarang. Tania sedari tadi merintih kesakitan dan malah max tersenyum miring sambil menyodorkan ponselnya.

"Kuncinya tertinggal di kantor polisi" jawab max santai.

"KENAPA DI SANA MAX!! LIHAT DIA KESAKITAN!!"

"Dia tidak akan kesakitan kalau dia tidak terus meronta seperti itu" jawab max kelewat santai, aku benar benar emosi sekarang. Mendekat ke arah max, mencengkram kerah lehernya lalu

BUGH!

Max tersungkur di lantai dengan luka robekan di bagian mulut.

"KENDALIKAN EMOSI MU BODOH! LIHAT PONSEL KU DAN BUKA REKAMANNYA!!" Bentak max padaku.

Karena aku sangat penasaran aku memencet tombolnya. Terdengarlah suara berat pria seperti saat di telfon.

"tuan Max, setelah saya selidiki, Nona Tania ternyata tidak kuliah sekarang. Ia di keluarkan saat semester ke 3 karena kelakuan buruknya, ia malah menghambur hamburkan uang kiriman perbulan dari Tuan Lord untuk kebutuhan dirinya. Saya mendapat informasi nona tania sering pergi ke club dan menjadi one night stand untuk mendapat uang lebih. Dan sekarang ia hamil tanpa di ketahui siapa ayah kandungnya"

DEG !

Tubuhku menegang mendengarnya. Apakah betul yang di bicarakan orang ini?

"MAX!! INI HANYA TIPUAN BUKAN??!!" Aku berharap max berkata ya itu hanya rekaman palsu

"Aku tidak senista itu reegan, kau tanya kan saja pada jalang mu"

BUM !!

max berucap dengan santai sambil menunjuk tania menggunakan dagunya. Aku berbalik menatap tania yang tengah menegang

"Tania jawab! Apa ini benar" tanya ku pada tania yang tengah menunduk

Tania menggelengkan kepalanya lalu mulai menangis terisak

"Max lih-"

"HENTIKAN TANGISAN PALSU MU BITCH! KALAU KAU TIDAK PERCAYA BUKA E-MAIL KU DAN LIHATLAH REKAMAN CCTV DISANA" bentak max memotong ucapan ku.

Dan terpampang lah disana, video rekaman cctv menunjukan seorang wanita dan pria naked tengah bergulat di atas kasur, lalu terlihat lah wajah tania yang tengah mendesah hebat--

DAMN!!

"Alex itu bukan aku, aku yakin itu bukan aku. Tap--" rengek tania sambil mendekat ke arah ku. Cukup sudah kelakuan tania saat ini.

"CUKUP TANIA!!! BUKTI INI SUDAH MEMBUKTIKAN BAHWA KAU INI JALANG!! KAU MENGHANCURKAN SEMUANYA TANIA. AKU KEHILANGAN NICCA AKU KEHILANGAN PERUSAHAAN DAN ITU SEMUA KARENA MU TANIA LYHOFF!!!" bentak ku menggebu gebu di depan wajah tania yang tengah ketakutan.

"Bahkan kau sangat bodoh memberikan nomor rekening mu kepada wanita ular itu. Ini daftar jumlah uang yang telah kau kirim kepada tania selama 5 tahun, dan ini uang hasil curian tania selama 1 tahun ini. Karena semua pria disana mengetahui ia hamil jadi tak ada yang mau stand dengannya karena tidak mau bertanggung jawab atas kehamilan tania" jelas max

Total pengiriman : 30,5 miliyar

Total pencurian : 10 miliyar

Mataku hampir meloncat dari tempatnya saat melihat angka yang tertera pada dokumen laporan ini.

"Pergilah ke mansion zac lalu bicarakan dengan baik. Selesaikan urusan mu sebelum kedua orang tua mu mengamuk disini" ucap max lalu membawa paksa tania yang masih meronta sambil berteriak kepadaku. Aku tidak menghiraukan nya, aku bahkan tidak peduli lagi dengan jalang penipu itu.

Seandainya aku memilih mu queen, pasti tidak akan terjadi seperti ini.

.
.
.

~Lord & Queen Ice __ 612~

Thank You
To Be Continued
Ig : Anggunika_12

Lord And Queen IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang