32. Rumah Sakit

1K 45 0
                                    

ZACKY

Handphone ku berdering saat aku tengah berbicara dengan Leo di markas mafianya. Ya aku tengah membicarakan tentang hilangnya adik ku dan akan mengungkap siapakah pelaku di balik penganiayaan itu. Aku tidak akan diam saja melihat adik ku di siksa keji seperti ini. Aku bahkan tidak bisa membayangkan bentuk rupa adik ku sekarang, menurut ku itu sangat sangat parah, dan aku takut adik ku depresi. Aku memang emosi mendengar berita terburuk ini, tapi emosi tidak akan menyelesaikan masalah, malah akan memperburuk masalah. Kalau sudah tahu ingin sekali aku menghajar wajahnya lalu membunuhnya di tangan ku sendiri- ugh aku bukan psikopat. Biar teman ku yang mengurusnya saat ini.

Panggilan ke tiga, membuka ponsel ku dengan malas dan melihat siapa yang menelfon di saat situasi genting seperti ini.

Nathaniel?

Tumben

"Kenapa lama sekali!!" Gerutunya di sebrang sana

"Ada apa?" Tanya ku ketus tanpa sapaan

"Ke rumah sakit madison sekarang!"

"Ngapain? Gue sib-"

"Zacqueen-

"Gue ke sana sekarang!"

Mematikan telfon sepihak lalu berpamitan kepada leo dan teman teman nya, astaga apa lagi ini Tuhan?!

Rumah sakit? Adik kesayangan ku kenapa? Dan kenapa jantung ini terus berdebar keras?

Sepanjang perjalanan aku terus mengumpat karena jalan sedikit macet sehingga menyulitkan ku untuk melaju lebih cepat. Sial! Kenapa tidak menggunakan heli saja! Jarak dari sini ke RS Madison itu kurang lebih 30 km dan di tambah macet, lagi lagi aku terus menabrak belakang mobil orang lain saat aku menyalip lalu mendapat acungan jari tengah dari pemiliknya, dan mungkin bagian depan mobil ku penyok. Persetan dengan mobil ini. Aku segera menghubungi zac agar segera ke sana menggunakan heli saja.

Setelah jalanan sedikit reda aku segera memacu mobilku kecepatan di atas rata rata dengan manyalip mobil mana pun. Aku tidak peduli yang ku fikirkan hanya nicca nicca dan nicca.

Notifikasi pesan masuk dari nathaniel saat aku masih dalam mobil

Ruang ICU no 6 lantai 12

ICU ? Separah itu kah?

Sesampainya di halaman rumah sakit aku segera masuk dan berlari seperti orang kesetanan, orang memandangku aneh dan aku tidak mempedulikan itu. Sampai di depan ruangan, aku melihat di sana ada nathaniel, zac dan dua orang asing?

Siapa mereka?

Terlihat mereka saling diam hanyut dalam fikirannya masing masing. Kak zac sedari tadi memandang kosong ke pintu kamar dimana adik ku berada.

"El apa yang terjadi?" Tanya ku langsung pada el yang tengah duduk di kursi tunggu. El mendongak menatap ku sedih. El membawaku menuju tempat yang di rasa cukup sepi di rumah sakit ini

"Cepat ceritakan el!" Bentak ku terburu buru

"Jadi begini, waktu kemarin nicca pergi ke Indonesia tepatnya ke kantor cabang dirinya di sana. Saat pagi sekitar jam 7 mungkin, nicca ada di sebuah restaurant yang biasa gue kunjungi di sana. Awalnya gue gak kenal siapa dia karena jarak antara gue dan nicca masih jauh. Ia tiba tiba berlari ke arah gue dan berteriak nama gue. Saat semakin dekat gue yakin itu nicca adik lo, saat gue mau mendekat ia malah terjatuh lalu pingsan begitu saja di depan gue. Gue kalut saat itu melihat wajah nicca yang rusak dan tubuhnya banyak sekali luka memar yang sudah membiru. Gue bawa dia ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo namun dokter disana berkata bahwa jantung nya terlalu lemah saat ini dan membutuhkan perawatan intensif, sedangkan dokter ahli jantung kala itu sedang ada di Prancis. Gue bawa aja nicca ke sini, beruntung ia masih bernafas walaupun jarak dari sana ke sini sangat jauh. Dan sekarang keadaan jantungnya semakin lemah" jelas el yang membuat ku lemas detik itu juga.

Sampai ke jantung? Rasanya aku ingin mengantikan posisi adik ku sekarang. Aku tetap memandang kosong ke depan dan el membawaku kembali ke depan ruangan nicca.

"Mereka orang tua reegan, tadi dia mengalami kecelakaan saat ia tengah menuju kemari" jelas el lagi yang membuatku tidak bisa menopang tubuh ku sendiri

Dua orang yang saling mencintai tengah bertahan untuk hidup sekarang. Aku berharap keduanya sadar lalu bahagia bersama. Aku tidak tega melihat mereka kembali menderita.

Dokter dari ruangan nicca dan reegan keluar secara bersamaan. Zac segera beranjak dari tempatnya lalu menghampiri Dr. Alvin, terlihat dari name tag nya. Sedangkan kedua orang tua reegan menghampiri Dr. Jhon

"Dengan keluarga nona glorry?" Tanya dokter alvin

"Saya kakak nya dok" jawab zac cepat

"Jantung nona glorry semakin lemah dan harus segera di operasi. Luka di sekujur tubuhnya membuat ia semakin lemah, dan juga wajahnya harus segera di operasi agar luka permanen itu bisa hilang" jelas dokter itu yang membuat ku kaget.

Zac menghela nafas berat
"Lakukan yang terbaik dok! Selamatkan adik saya." Ucap zac lesu

Samar samar aku mendengar dokter jhon berbicara kepada kedua orang tua reegan.

"Keadaan reegan semakin membaik, luka di kepalanya sudah di obati tapi tulang kaki dan tangannya retak dan harus di gips. Tinggal menunggu beberapa hari lagi untuk bisa siuman" jelas dokter itu. Aku bernafas lega, kemungkinan reegan masih hidup walaupun harus di gips.

Tapi adik ku?

Aku berharap dia baik baik saja.

Sudah 2 jam aku menunggu di depan pintu operasi. Menjalani 2 operasi dengan tubuh penuh luka bahkan tak pernah terbayangkan oleh ku. Nathaniel sudah pulang, kedua orang tua reegan sudah berada di ruang rawat inap. Dari tadi kak zac hanya diam dan berdoa, tidak ada asupan makanan ke perutnya. Ia terlalu terpuruk melihat kabar buruk ini, ia begitu dekat dengan nicca- bukannya aku tidak dekat- tapi ia yang terdekat, bahkan mereka memiliki sifat yang sama sama dingin. Jadi seakan ia merasakan apa yang nicca rasakan.

Lampu ruangan operasi pun padam, dan keluar lah sang dokter dengan raut wajah lelah yang sangat jelas. Zac langsung mengampiri dokter tersebut

"Keadaannya membaik, jantungnya sudah berdetak normal tapi masih sedikit lemah. Dan wajahnya sudah di operasi sempurna. Pasien bisa di pindahkan ke ruang rawat inap" jelas dokter itu

"Pindahkan ke ruang VVIP" tegas zac dingin

Ranjang nicca di pindahkan oleh beberapa suster ke ruang rawat inap, dan saat itu juga setetes air mata ku lolos begitu saja.

Astaga! Keadaan nicca buruk, bahkan sangat buruk. Walaupun wajahnya tertutup karena habis operasi. Hampir seluruh tubuhnya membiru. Zac histeris melihat keadaan nicca saat ini, Demi Tuhan siapapun yang melakukan ini akan ku balas dengan setimpal, astaga adik ku.

.
.

~Lord & Queen Ice __ 612~

Thank You
To Be Continued
Ig : Anggunika_12

Lord And Queen IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang