Seluruh siswa SMA Karya Bangsa pun sudah memulai rutinitasnya disekolah, Ratna yang begitu senang karena bisa bertemu dengan teman-temannya lagi. Ratna pun sekelas lagi dengan Salma, tapi kali ini Ratna dan Salma sekelas juga dengan Vania dan Anya. Itulah yang membuat Ratna dan Salma semakin senang berada disekolah.
"Akhirnya kita sekelas!" Ucap Vania.
"Aku juga seneng, bisa barengan deh sama kalian" ucap Ratna.
"Iya Rat, biar kita gak berdua mulu dikelas" sambung Salma sebari tersenyum.
"Gimana liburannya?" Tanya Anya.
"Aku mah muter-muter Bandung aja" ucap Vania.
"Aku juga di Bandung, nginep dirumah nenek di Pasteur" ucap Salma.
"Kamu Rat?" Tanya Anya.
"Aku ke Jakarta" jawab Ratna.
"Wah seru dong?" Tanya Salma.
"Gak seru" ucap Ratna.
"Kenapa?" Tanya Vania.
"Seruan di Bandung" jawab Ratna.
"Tumben, biasanya kalo ke Jakarta seneng" ucap Anya.
"Ya lagi gak seru aja disana, lebih seru di Bandung. Aku suka Bandung pokoknya!" ucap Ratna.
"Iya kan di Bandung ada aku, jadi Ratna seneng ada di Bandung" ucap Salma.
"Ratna seneng di Bandung karena ada Megan" Anya pun tertawa.
"Iya, di Bandung ada kalian. Dan ada Megan juga, aku suka Bandung!" Ucap Ratna.
"Terus tinggal disini ya Rat!" Ucap Vania.
"Maunya gitu, doain ya biar aku masuk UNPAD. Terus aku bisa tinggal di Bandung bareng kalian"
"Aminnn! Di doakeun!" Ucap Salma, yang artinya aminnn! Di doain!
Jam pelajaran pun dimulai, pak Alan selaku guru Bahasa Indonesia pun masuk dikelasnya Ratna. Pak Alan memang baik dan tegas, jadi sebagian anak-anak sangat segan kepadanya. Tapi untuk kali ini, tidak berlaku untuk Ratna, Salma, Vania, dan Anya. Mereka masih sibuk berbicara saat pak Alan sedang menjelaskan materi pelajaran.
"Salma, Ratna, Vania, Anya! Kalian masih bicara saat saya sudah mulai menjelaskan?" Ucap pak Alan yang marah dengan sikap Ratna, Vania, Salma, dan Anya didalam kelas.
"Maaf pak" ucap Salma, Ratna, Vania dan Anya.
"Maaf? Saya gak mau diganggu oleh kalian, kalian saya hukum sekarang juga!"
"Jangan dong pak" ucap Salma.
"Gak ada toleransi, kalian sudah kelas 12. Sudah dewasa, masih terus berbicara saat guru sedang menjelaskan! Sekarang kalian berdiri dilapangan menghadap tiang bendera"
"Maaf pak, gak akan diulang lagi" ucap Ratna.
"Gak! Cepat kalian keluar!" Ucap pak Alan sebari tangannya menyuruh mereka keluar.
Mereka pun pasrah dengan kemauan pak Alan. Mereka pun berbaris menghadap tiang bendera, panas, menahan malu karena ada kelas lain yang sedang ber olahraga dilapangan.
"Sadis pisan pak Alan" ucap Vania, pisan artinya banget.
"Tau ih, padahal tadi kan ngobrolnya pelan" ucap Salma.
"Aku malu nih, diliatin kelas lain" ucap Ratna.
"Aku juga Rat!" Ucap Anya.
"Kalo Megan liat kamu gimana Rat?" Tanya Salma.
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGAN
Teen FictionBerawal dari pindah sekolah ke Bandung yang membuat Ratna mengenal Megan. Megan sangat dingin kepada perempuan, itu yang membuat Megan tidak mempunyai teman, terutama teman perempuan. Ratna semakin penasaran dengan sosok Megan. Ya benar saja, semenj...