Megan

9.5K 454 7
                                    

Ratna masih duduk disofa bersama Raffa, dia adalah anak pertama tante Lani. Dia juga baru lulus SMA. Untuk saat ini, dia mengantar Ratna ke sekolah bersama Fira. Ratna juga satu SMA dengan Fira. Fira adiknya Raffa, dia baru kelas 12. Tetapi Ratna tidak pulang bersama dengan Fira, karena Fira harus mengikuti pelajaran tambahan setiap pulang sekolah.

Tante Lani tinggal bertiga dengan Raffa dan Fira, karena ia sudah lama bercerai dengan suaminya yang bernama Hardi. Jadilah Fira dan Raffa harus ikut dengannya, karena Hardi sudah lama tinggal di Surabaya. Raffa dan Fira tidak mau pindah ke Surabaya untuk ikut dengan ayahnya, mereka memutuskan untuk tinggal bersama mamanya.

***

"Rat, tadi aku ketemu Megan. Dia baru dateng, pake cardigan abu-abu. Ganteng Rat" celoteh Salma ketika Ratna baru sampai dikelas.

"Iya nanti makanya kasih tau aku ya Sal, aku mau tau orangnya" Ratna ingin tau Megan yang mana.

"Iya nanti jam istirahat kita ke perpus ya, Megan jarang ke kantin. Dia lebih sering ke perpus, biasa lah. Dia suka buat puisi tuh diperpus" kata Salma.

"Pujangga ceritanya nih? Aku juga suka puisi Sal" kata Ratna ke Salma.

"Deketin Megan Rat, kamu pasti suka Megan. Dia ganteng, cuma ya gitu. Susah deket sama cewe, dingin pula" kata Salma menatap Ratna sambil menutup ranselnya yang tadi kebuka.

Ratna jadi semakin penasaran dengan sosok Megan, Ratna sedikit ragu untk bisa mengenal Megan. Tapi Ratna pun mau mencobanya.

**
Bel istirahat.

"Ayo Rat cepet!! Katanya mau tau Megan yang mana" ucap Salma tergesa-gesa.

"Iya sabar dong Sal, aku rapihin buku dulu" kata Ratna ke Salma.

Setibanya di perpus, benar saja. Ada Megan disana, dia sedang membaca salah satu buku yang berjudul Hujan Bulan Juni karya Sapardi Djoko Damono.

"Ituuu Megan Rat! Liat, dia lagi baca buku" ucap Salma lagi.

"Oh itu yang namanya Megan, ganteng juga ya Sal" kata Ratna malu-malu ke Salma.

"Oke, aku sekarang punya rencana. Gimana kalau kamu kenalan sama dia, tapi kamu pura-pura nanya tentang puisi gitu Rat" usul Salma

"Aku takut Sal, kata kamu kan dia dingin sama cewe. Nanti aku dicuekin lagi" kata Ratna ragu.

"Coba dulu ya Rat, kali aja jalan bagus untuk kamu hehe"

"Kamu ini apa sih Sal, aku kan masih baru disini. Belum tau apa-apa"

"Udah, percaya sama aku Rat. Kamu coba ya?"

"Yaudah deh, sekarang aku datengin dia ya Sal?"

"Iya Rat, kamu datengin. Aku tunggu disini. Mumpung perpus ini cuma ada kita bertiga"

"Oke Sal" kata Ratna setuju ke Salma.

***

Ratna memberanikan diri untuk menemui Megan.

"Permisi"

"Ya?" Jawab Megan.

"Boleh aku tanya?"

"Tanya apa?"

"Disini ada koleksi buku Sastra lama gak ya?"

"Ada kayanya, coba minta tolong penjaga perpusnya aja untuk cari bukunya" jawabnya dingin sekali.

Dengan tergesa-gesa, Ratna pun menyodorkan tangannya kepada Megan dan mengajaknya berkenalan.

"Namaku Ratna" Ratna memperkenalkan diri ke Megan.

"Maaf, tujuan kamu disini untuk mencari buku Sastra lama kan? Yaudah, kamu cari sana bukunya. Maaf, aku harus ke kelas" jawabnya sangat ketus, membuat Ratna semakin jengkel.

Megan pun pergi meninggalkan Ratna yang masih berada ditempat awal mereka berbicara.

"Nyebelin!" Batin Ratna.

Ratna keluar perpus, dan Salma juga kesal dengan sikap Megan yang sangat dingin seperti tadi.

"Ya itu lah dia, aku pikir dia udah berubah Rat"

"Yaudah deh, ayo ke kelas aja. Aku gak mood ke kantin"

***

Bel pulang sekolah, kebetulan Salma dijemput ayahnya. Katanya mau ada acara keluarga, jadi harus cepet pulang. Fira juga katanya mau ke toko buku dulu dengan temannya, jadi Ratna pulang sendiri.

Sekolah semakin sepi, Ratna sedang menunggu angkot. Tapi tidak ada terus sedari tadi, jadilah Ratna harus tunggu didepan pintu gerbang. Dan tiba-tiba, ada Megan yang baru pulang. Dia tidak bawa motor atau pun mobil kesekolah, mungkin saja dia sedang tunggu dijemput. Batin Ratna.

"Megan?"

"Tau nama aku dari mana?"

"Aku dikasih tau sama temenku, kamu baru pulang?"

"Kelihatannya gimana?"

"Dingin banget jawabnya"

"Maaf, aku gak suka bertele-tele"

"Aku kan cuma nanya, kamunya aja yang judes"

"Terus mau kamu apa? Aku gak mau buang-buang waktu untuk permasalahin hal kaya gini"

"Terserah kamu deh, pantes aja kamu gak punya temen. Kamu judes"

Ratna pun pergi dari tempat tadi Ratna bicara dengan Megan, akhirnya Ratna jalan kaki sampai perempatan Cileunyi. Sekolah Ratna tidak begitu jauh dari situ, rasa kesal menyelimuti lubuk hati Ratna.Tapi, Ratna tetap saja memikirkan Megan dengan sikap dinginnya itu. Aneh.

***

"Makan dulu atuh Rat, udah malem belum makan. Nanti tante yang dimarahin sama ibu kamu"

"Aku gak laper tante, tadi aku udah makan roti"

"Makan atuh ih, nanti kalo sakit. Aa gak bisa ajak main muterin Bandung" gombalnya Raffa.

"Aku gak laper a, bener deh. Nanti kalo aku laper. Aku pasti makan, oiya aku ada pr. Aku mau ngerjain dulu ya tan, a. Aku izin ke kamar dulu ya" kata Ratna ke mereka.

"Iya atuh, istirahat ya udah selesai ngerjainnya" kata Lani.

Ratna terus-terusan memikirkan soal Megan. Jelas-jelas tadi Megan sudah membuat Ratna kesal. Kejadian di perpus, dan didepan gerbang sekolah. Mana mungkin Ratna bisa suka ke Megan kalau Megannya saja seperti itu.

**

Dinginmu, seperti membekukanku
Wajahmu, mendebarkan jiwaku
Hatimu, mematahkanku
Megan
Kau tak sepantasnya ku kenang.

Ratna, Bandung.

***

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang