Ratna pun ingin cepat-cepat pulang sekolah, karena Ratna ingin menjenguk Megan yang sedang sakit.
"Kenapa sih Rat?" Tanya Salma heran.
"Kenapa apanya Sal?"
"Itu dari tadi ngeliatin jam terus"
"Iya pengen cepet pulang Sal"
"Tumben banget, kenapa sih? Mau jalan sama Megan?"
"Engga Rat, aku mau jenguk Megan. Dia sakit"
"Sakit? Jadi beberapa ini dia gak sekolah itu sakit?"
"Iya Sal"
"Sakit apa? Kok gak kabarin kamu ya?"
"Thypus kata papanya. Megan gak mau ganggu aku kalo dia kabarin aku"
"Terus kamu tau dari siapa kalo Megan sakit?"
"Dari kak Galih Sal"
"Galih lagi?"
"Iya, kemarin dia nemuin aku di koridor, ngajak pulang bareng. Terus ya dia tiba-tiba bilang kalo Megan di rumah sakit jadi ga akan tau kalo dia nganterin aku"
"Modus banget tuh cowo"
"Biarin Sal, kalo aku gak ketemu dia juga aku gak akan tau kabarnya Megan"
"Iya sih, yaudah bentar lagi pulang Rat"
"Iya Sal"
***
Sepulang sekolah, Ratna pun bergegas menuju rumah sakit dimana Megan dirawat.
Saat Ratna bertemu dengan Megan, Ratna senang. Megan sudah membaik kondisinya.
"Aku udah sembuh Rat" ucap Megan.
"Belum, kalo kamu udah sembuh. Pasti kamu udah pulang dari sini"
"Besok udah bisa pulang"
"Oh ya? Alhamdulillah kalo gitu"
"Kenapa? Kangen ke aku ya?"
"Ih kamu tuh ya, lagi sakit sempet-sempetnya gombal" Ratna yang mencubit tangan Megan dengan pelan.
"Yang penting kamu seneng Rat" Megan yang tersenyum melihat Ratna.
Ratna pun sedikit malu, karena terus diperhatikan oleh Megan. Tara pun datang membawa makanan.
"Ratna sudah datang"
"Iya om" sebari bersalaman kepada papanya.
"Dari tadi Ratna?"
"Baru om"
"Ini om bawa makanan, dimakan!"
"Iya om makasih"
"Om titip Megan dulu ya? Om mau tebus obat untuk Megan"
"Oke om"
Tara pun meninggalkan mereka berdua, kini hanya Megan dan Ratna. Mereka bagai 2 orang yang dicandu asmara, tetapi saling memendam walaupun kini mereka sudah menjadi sepasang kekasih.
Megan yang hanya memperhatikan Ratna, dan Ratna yang masih malu-malu dengan Megan.
"Ngeliatin mulu ah"
"Aku suka liat senyum kamu"
"Tuh kan mulai"
"Aku kan suka ke kamu Rat"
Jantung Ratna berdebar cepat saat mendengar ucapan Megan.
"Kamu mau makan gak? Ini ada makanan yang tadi papa kamu bawa" Ratna sebari mengeluarkan makanan yang dibelikan oleh papanya Megan.
Megan pun menahan tangan Ratna dengan halus.
"Tuh kan kebiasaan, ngalihin pembicaraan aku"
Ratna pun merasa bersalah, tetapi Ratna masih perlu beradaptasi lagi untuk memulai kisahnya dengan Megan.
"Oke maaf"
"Jawab pertanyaanku, dan gak lagi ngalihin pembicaraan. Kamu masih canggung sama hubungan kita?"
Ratna pun hanya diam tanpa menatap Megan.
"Kalau kamu masih canggung, ya gak apa. Aku udah coba jadi Megantara yang gak kaku ke perempuan, terutama kamu"
Ratna pun tidak bisa berkata-kata, dirinya memang salah. Sudah membuat orang lain berubah, tetapi dirinya sendiri? Malah seperti orang lain, bukan seperti Ratna yang agresif seperti dulu.
"Maafin aku, bukan maksud aku kaya gitu. Cuma aku masih butuh waktu"
"Aku paham, yaudah kamu makan ya, kan baru pulang sekolah pasti lapar"
"Tadi aku udah makan di kantin bareng Salma"
"Kan tadi, bukan sekarang"
"Tapi masih kenyang"
"Iya deh, oh iya Rat kamu tau dari siapa aku di rumah sakit?"
"Dari kak Galih, dia tau kabar kamu dari papanya katanya"
Sebenarnya Megan kesal, mengapa Galih memberi tau Ratna soal dirinya.
"Oh Galih"
"Kamu marah ya?"
"Aku gak akan marah ke kamu Rat, aku percaya ke kamu"
"Iya"
Tiba-tiba ponsel Ratnya berbunyi, ternyata Raffa yang menghubunginya.
"Sebentar ya, a Raffa nelepon aku"
"Iya"
**
"Hallo a? Kenapa?"
"Masih lama gak pulangnya Rat?"
"Emang kenapa a?"
"Mamah mau ngajak jalan-jalan ke alun-alun Bandung"
"Oh gitu, tapi aku masih di rumah sakit"
"Tapi mamah minta kamu ikut"
"Oh gitu, yaudah deh aku pulang"
"Iya ditunggu"
Ratna sebenarnya masih ingin bersama Megan, tetapi karena tantenya meminta dirinya untuk ikut. Ratna pun tak bisa menolaknya.
"Megan, aku harus pulang"
"Yauudah, besok juga aku pulang"
"Tapi aku masih mau disini"
"Kamu kan udah ditelpon, turutin apa mau tante kamu"
"Yaudah deh, aku pulang ya? Tapi kamu sendirian, kan papa kamu lagi tebus obat"
"Iya biar, hati-hati Rat"
"Iya, salamin aja ke papa kamu ya"
"Iya nanti di salamin"
***

KAMU SEDANG MEMBACA
MEGAN
Dla nastolatkówBerawal dari pindah sekolah ke Bandung yang membuat Ratna mengenal Megan. Megan sangat dingin kepada perempuan, itu yang membuat Megan tidak mempunyai teman, terutama teman perempuan. Ratna semakin penasaran dengan sosok Megan. Ya benar saja, semenj...