Bertemu Lagi

1.9K 64 21
                                    

Ratna sudah risih dengan Firko, Firko yang baru dikenalnya ternyata sama saja seperti Karel. Ini sudah kedua kalinya Ratna bertemu dua orang menyebalkan, yang hanya membuat hidup Ratna menjadi tidak menyenangkan.

Awalnya memang mereka menyenangkan, tetapi setelah beberapa saat mengenalnya. Mereka semakin menunjukkan bahwa mereka menyebalkan, ntah siapa lagi nanti orang yang akan bersinggah dihidupnya Ratna. Ratna sudah benar-benar muak atas kehadiran mereka berdua dihidupnya.

Ratna pun pamit pergi pada Luna, ibunya untuk pergi ke toko buku. Ratna ingin membeli sebuah novel terbaru yang ia mau.

"Bu aku mau pergi ya?"

"Mau kemana?"

"Toko buku bu"

"Yaudah, nanti pulangnya ibu mau nitip boleh?"

"Boleh, ibu mau apa?"

"Ibu mau es buah dong, seger deh kayaknya"

"Oke bu, Ratna berangkat ya?"

"Iya hati-hati"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Ratna pun pergi sendiri, tidak diantar oleh Luna maupun Raffa. Ratna pergi menggunakan angkutan umum, ntah kenapa untuk kali ini ia memilih naik angkutan umum dibanding membawa kendaraan pribadi. Ratna pun sampai, ia langsung menuju toko buku untuk mencari buku yang ia mau.

Lama ia mencari, akhirnya ia mendapatkan buku yang ia mau. Ratna pun langsung pergi ke kasir untuk membayar buku yang dibelinya, tetapi ada yang aneh. Ia melihat sesuatu, Ratna mencoba mendekati seseorang yang dianggapnya aneh.

Aneh disini bukan wujudnya yang aneh, Ratna seperti mengenal orang itu. Dari postur tubuh, dan bentuk rambutnya. Ya, benar. Ratna mengenalnya. Dia adalah Megantara, yang sudah lama tidak dijumpainya. Ratna pun menghampirinya.

"Megan?"

Megantara pun membalikkan tubuhnya kearah Ratna, benar saja. Ratna sangat mengenali postur tubuh Megantara yang sudah lama dikenalnya.

"Ratna? Sama siapa disini?"

"Sendiri, kamu sama siapa?"

"Sendiri juga"

"Kok di Jakarta?"

"Lagi ada tugas, selama seminggu"

"Udah berapa lama disini?"

"Baru dua hari Ratna"

"Oh iya, kamu udah banyak tugas ya?"

"Iya, kamu engga Rat?"

Sebenarnya ada yang mau diceritakan Ratna, masalah dengan dirinya. Mungkin ini waktu yang pas ia cerita tentang keadaan dirinya kepada Megantara.

"Aku gak lanjut kuliah" ucap Ratna.

Megan pun bingung, kenapa dengan Ratna? Yang sudah jelas bahwa dirinya diterima di salah satu perguruan tinggi di Jakarta.

"Kenapa Rat? Boleh cerita?"

Ratna pun meng-iyakan, mereka berdua lekas membayar buku yang dibeli. Lalu mencari tempat untuk berbicara.

"Disini aja ya Gan?"

"Boleh"

"Yaudah, pesen minuman dulu"

"Biar aku yang pesan"

MEGANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang