Baru saja Ratna mengenal Firko lewat acara reuni ibunya. Dan benar saja, Firko sesegera mungkin untuk menghubungi Ratna lewat pesan singkatnya.
"Save ya nomor gue" pesannya.
Ratna pun bingung siapa yang baru saja mengirimkannya pesan melalui Whatsapp nya. Karena tidak ada foto atau pun nama profilnya.
"Maaf ini siapa ya?"
"Masa lupa?"
Ratna pun mengingat-ingat. Dan ia baru tersadar bahwa yang menghubunginya adalah Firko.
"Oh Firko"
"Iyaa Rat"
"Kok bilangnya gue?"
"Lebih santai aja gitu kalo gue lo"
"Oke"
"Lo lagi apa Rat?"
"Lagi dikamar, baca novel"
"Suka baca novel juga?"
"Iyaa. Lo juga suka?"
"Gue kurang suka baca, beneran. Buku pelajaran aja jarang gue baca"
"Oh iyaa. Tapi pernah baca buku-buku gitu kan?"
"Pernah. Punya bunda"
"Oh iyaa"
"Sejak kapan lo suka baca buku?"
"SMP kayaknya. Gue suka minta beliin novel, terus dibeliin"
"Punya banyak buku dong sekarang?"
"Gak banyak sih, tapi ada lah beberapa"
"Boleh dong kapan-kapan gue pinjem buku lo?"
"Boleeh"
"Gue boleh main kerumah lo gak Rat?"
Ratna pun terdiam. Dan Firko pun melanjutkan percakapannya melalui pesan.
"Kalo gak boleh gak apa-apa kok"
"Eh boleh, sini aja"
"Beneran?"
"Iya beneran"
"Gue gak ajak bunda tapi, dia lagi pergi"
"Iyaa"
"Oke deh. Sore gue kerumah lo ya?"
"Iyaa. Yaudah gue mau rapihin kamar dulu"
"Oke Rat"
***
Sore, Firko pun sudah tiba dirumah Ratna. Tapi Ratna biasa saja, hanya sekedar menghargai ada seseorang yang datang kerumahnya.
"Masuk Rik" ucap Ratna.
"Diluar aja Rat"
"Gak apa-apa?"
"Iya. Gue juga gak lama sih, mau antar pesanan temen bunda"
"Oh iya"
"Ibu mana Rat?"
"Lagi dikamar, masih tidur kali"
"Oh iyaa. Gue bawa kue nih, buatan bunda tadi pagi"
Ratna pun tersenyum. Dan Raffa pun tiba dirumahnya.
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Wah siapa nih Rat?"
"Kenalan a"
Raffa dan Firko pun berkenalan.
"Pacar baru nih Rat?"
Ratna pun langsung mencubit tangan Raffa.
"Temen"
Raffa pun tertawa.
"Yaudah masuk dulu ah"
"Iya a"
Memang begitu Raffa, kadang suka usil. Kadang buat adik-adiknya malu didepan orang. Tapi dia sayang sama semua adik-adiknya.
"Makasih kuenya Rik"
"Iya sama-sama. Rat?"
"Iya?"
"Jalan yuk kapan-kapan?"
Ratna pun terdiam. Bukan ingin menolak, tetapi dirinya tidak bisa menerima orang baru begitu saja. Apalagi Firko baru dikenalnya, Ratna belum percaya sepenuhnya pada Firko.
"Insyaa Allah Rik"
"Iya. Gak ada yang marah kan?"
Ratna sangat risih jika ditanya soal itu, Firko yang baru dikenalnya malah menjadi Firko yang menyebalkan. Tidak bisa membuat nyaman.
"Jangan tanya begitu deh ya. Gue gak suka"
"Oh iya maaf Rat"
"Ya"
"Tapi kalo lo mau cerita apapun, bisa ke gue ya Rat"
Cerita? Semudah itu dia bilang cerita, Ratna tipikal orang yang gak bisa dengan mudahnya percaya pada orang lain. Mana mungkin dirinya mau cerita tentangnya pada Firko yang jelas-jelas baru dikenalnya kemarin malam.
"Aduh Rik, gue lupa ada janji sama temen gue mau ketemu. Jadi lo pulang sekarang ya?"
"Mau gue antar gak?"
"Gak usah, gue bisa sendiri"
"Yaudah. Gue balik ya? Salam aja buat ibu sama aa"
"Iya Rik"
Untuk kali ini Ratna berbohong, karena dirinya sudah benar-benar tidak nyaman bersama Firko. Untungnya Firko mengerti apa yang dikatakan Ratna.
Kalau boleh menilai, Megan jauh lebih mengerti daripada Riko. Megan yang selalu sabar, tidak pernah tergesa-gesa dalam menyikapi suatu masalah, Megan yang tidak pernah mau mengetahui masalah orang lain, berbeda dengan Firko.
***
Megantara?
Aku disini,
Menunggumu
Menantimu.
Kapan kau menjemputku?
Sudah lama aku tak mengadu apapun padamu.
Bagaimana pun keadaanku,
Aku selalu mencoba baik-baik saja sepertimu.
Megantara..
Aku merindukanmu.
Sangat amat merindukanmu.Ratna, Jakarta.
***
![](https://img.wattpad.com/cover/114920520-288-k700322.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
MEGAN
Teen FictionBerawal dari pindah sekolah ke Bandung yang membuat Ratna mengenal Megan. Megan sangat dingin kepada perempuan, itu yang membuat Megan tidak mempunyai teman, terutama teman perempuan. Ratna semakin penasaran dengan sosok Megan. Ya benar saja, semenj...