Pagi penuh embun berlalu.
Menebas habis semua harapanku.
Mengunci diriku dalam bisu.
Tubuhku kurus kering.
Menatap senja yang mulai menguning.Aku menangis dalam tawa.
Batinku tersedu dalam suka.
Hatiku lebam,
meratapi matahari tenggelam.Pergolakan hatiku tak pernah redam.
Menerobos, melintas langit kelam.
Aku menanti tanpa batas
Menunggu rintik hujan di malam
yang gelap.
Meski aku tahu tak akan ada pelangi
setelahnya.Dengan tubuh tak bertenaga,
aku bangun dengan sisa-sisa luka.
Aku berhenti menunggu.
Ketika hari demi hari,
hanya menurunkan kabutKarya: D.A. Santi
Rabu, 19 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...