Kembang api kini meriah.
Melebar meriah nan indah.
Di langit gelap sana.
Berteman siapa saja.Tahun ini, telah lenyap oleh gugusan waktu.
Termakan oleh sisa-sisa awan yang kelabu.
Dan terganti oleh tahun yang baru.Waktu terus bergulir memperlambat detik yang kian membara.
Setiap hembusan napas tak terkira.
Rasanya akan lepas dari tempatnya.Denting jam kian dekat dengan dua belas.
Menandakan hilangnya tahun tujuh belas.
Terganti oleh tahun delapan belas.Alun-alun berbanjir daging hidup yang tersenyum.
Mereka mengulum harapan yang semu.
Di tahun ini yang baru.Tinggalah engkau tahun tujuh belas.
Tetaplah simpan memori agar membekas.
Jangan hilang untuk menghempas.Dan, selamat datang tahun delapan belas.
Hadirmu kini tak pernah lepas.
Benak kami berharap padamu yang selaras.Sabtu, 30 Desember 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...