Pernah aku bermimpi...
Bermimpi hidup tanpa gengamanmu.
Gengamanmu yang mengartikan arti cinta sesungguhnya.Namun mimpiku ku selingi di antara doa pula.
Agar tak lepas menjadi nyata.Terikat bersamamu adalah anugerahku,
terikat dalam mimpi buruk bersamamu adalah petaka untukku.Kuulangi hal itu sampai kini,
yang telah rentan dimakan usia.
Pembuktian itu benar, kini aku masih kuat menunggumu.
Di kursi reot yang dulu menjadi dambaanmu.Kutahu kenangan itu adalah kenangan.
Dan kini adalah masa yang beda.Sebesar apapun itu aku mengingatmu, tetaplah itu ingatan.
Ingatan yang ku karang sendiri sebagai sisa umurku.Karangan yang akan membuatku tetap ingat padamu.
Karangan yang ku ukir bersama tetesan air asin senada garam dalam laut.
Minggu, 23 Juli 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poésie❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...