Selaras dengan keindahan malam.
Pekat tak pernah minggir darinya.
Tatkala jiwa ingin benderang, malam Meretas untuk menolak.Andai hati tak selalu egois,
Mungkin pilihan tak serumit sekarang.
Jika pikiran semua orang seperti engsel Pintu, mungkin tidak ada pertentangan.Alangkah indah jika itu fakta yang terjadi.
Namun sayang, hidup tak selalu alami.Minggu, 15 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poesía❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...