Tiada daku mengikatnya di rimba sana.
Hanya sebatas kepulan yang Menghilangkannya.
Rayuan daku ia hiraukan, tak dibalas maupun didengar.Rimba itu kian merunduk, memberinya Rasa cemas tiada tara.
Dan sore mulai tenggelam kembali ke peraduannya.
Miris,
Ia dilalap kegelapan yang gulita.
Ia hilang.
Daku tak dapat melihatnya.Mungkin esok,
Ia kembali,
Dalam keadaan naas,
Saat nafasnya terpenggal.Jum'at 20 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...