90|| Mati

447 48 0
                                    

Napasku terhenti di sebuah jarak.
Memisahkan raga yang tertinggal jauh.
Bulir keringat bagai noda yang berkerak.
Sebuah kata yang hilang, bersih.

Tercekat, tawa seolah menghukumku dalam tangis.
Ruang dalam gerak tak lagi tersisih.
Menjadi peraduan yang magis.
Dalam gelap yang tak mau beralih.

Untuk ragaku, aku tinggal kerangka.
Untuk jiwaku, aku tinggal nyawa.
Untuk Tuhanku, bawalah aku ke baka.

Selasa, 29 Mei 2018

KLASIK √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang