Aku terlempar, lalu terkapar.
Perlahan-lahan bangkit, rasanya sakit.
Kesekian kali luka datang, meremang.
Uh, tak karuan pedihnya.Jeritan napasku tak henti, merintih.
Terseok-seokku berjalan, tersandung bebatangan.
Sayat-sayat, kembali menyayat.
Kembali bangkit, dengan sisa rasa takut.
Dengan luka kian parah, semakin memerah.
Selasa, 29 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poesia❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...