Untuk kali kedua aku bertemu denganmu.
Aku benar-benar rindu.
Kah harus tahu itu.
Jangan katakan ini gurau.
Karena aku yakin itu.Sumpah untuk apapun, agar aku dapat bersamamu lagi.
Untuk mengembalikan kenangan yang dulu.
Aku ingin mengukir jejak cinta kita yang terukir di jalan raya itu.
Menghapus segala keterburukan tentang lampau.
Harap cemas untuk bersamamu kembali.Dan kini,
Sinar remang itu menghias wajahmu yang kokoh.
Menggambar pundak tegak yang dulu sebagai sandaran.
Melihat jelas caramu menatap.
Lalu, mencetak jelas lengkungan sabit yang dulu sering kau hantarkan padaku.
Di bawah cahaya remang itu, disenyapnya malam di luar, gambaran mu nampak jelas.Wahai, rindu!
Aku ingin ungkap,
Namun mulut diam seolah dia bungkam.Sabtu, 07 Oktober 2017
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...