Pandanganku lebur.
Tanganku mengapur,
namun menolak untuk kabur.
Tak terasa, Jantungku kembali tak
seirama dengan nadanya.
Wajahku turut masam olehnya.Ia datang kembali.
Membawa goresan senyum yang menyayat.
Aku bingung; pergi atau diam.Mata koral itu berpendar terang,
mataku abu bagai debu.
Jangan lagi ia membutakanku.
Cukup untuk kesakitan yang dulu.
Cukup untuk segala yang telah lalu.Kamis, 20 Juli 2017

KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poesía❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...