Yang tertawa di sana hadap sini.
Tunjuk wajah agar aku memandangmu.
Tetaplah tertawa biar aku mengikuti.
Jangan surut saat menghadapku.Gerigi itu terlalu putih untuk terbuka.
Mengerjap mata bagi siapa yang tatap.
Kali ini buntalan merah itu menganga.
Memamerkan bentuk menggodanya.Jangan mengatup selagi aku suka.
Biarlah seperti itu, biar aku menatapmu.
Jauh pun tak masalah, tatap saja tak apa.
Hanya dengan itu aku dapat menggenggammu.Jum'at, 01 Mei 2018
KAMU SEDANG MEMBACA
KLASIK √
Poetry❲𝗽𝗲𝗺𝗲𝗻𝗮𝗻𝗴 𝘄𝗮𝘁𝘁𝘆𝘀 2017 𝗸𝗮𝘁𝗲𝗴𝗼𝗿𝗶 𝗡𝗲𝘄𝗰𝗼𝗺𝗲𝗿𝘀❳ Aku diterpa angin malam. Telingaku kalut, tertampar suara gagak hitam. Hingga aku tak dapat bermalam. Dalam hatimu yang tentram. © copyright 2017 R I N I...