Anna melangkah menuruni tangga
menuju meja makan, ia baru saja duduk dan tangannya hendak mengambil sarapannya, sebelum suara ayahnya mengintrupsi."Dimana Dion?"
What? Ia menoleh dengan wajah seolah mengatakan 'apa peduliku?'
"Anna, bangunkan dulu Dion lalu kalian bisa sarapan bersama" sekali lagi Anna menahan nafasnya untuk sekedar tidak mengumpat kasar, ini bahkan masih pagi dan suasana hatinya sudah memanas karena emosi.
Kakinya ia bawa kembali melangkah menuju kamar disebelahnya yang kini sudah ditempati Dion.
Anna membuka pintu kayu kecoklatan itu dengan sedikit dobrakan, matanya memutar malas melihat gundukan besar diatas ranjang king size tersebut, tubuh nya dibungkus dengan selimut seperti ulat dan matanya masih memejam damai, Anna jadi iri, ia bahkan lupa kapan terakhir kali ia bisa tidur dengan nyenyak seperti itu.
"Bangun!" Anna memukul bagian kepala Dion dengan guling.
"Nghhh" anak itu hanya menggeliat tak nyaman.
"Yak! Bangun idiot!!!" Dengan kasar Anna menarik selimutnya butuh cukup tenaga karena tubuh Dion itu berat, dengan beberapa tarikan sampai tubuh Dion terjatuh kelantai baru ia terbangun dan merengek.
"Dion masih ngantuk" ia mengucek ngucek mata.
"Ini dirumahku, jangan jadi pemalas" Anna menggerutu sambil menarik tangan Dion, membawanya kekamar mandi dan segera menyuruhnya mencuci muka, selama Dion melakukanya Anna menyiapkan sikat dan pasta gigi.
"Ini,cepat gosok gigimu lalu kita sarapan,ya ampun aku hampir terlambat"
Ia segera mengambil handuk mengusap kasar wajah Dion lalu menariknya keluar.
10 menit berlalu mereka akhirnya turun bersama, sang ayah terkikik geli melihat wajah kesal putrinya.
Selama sarapan tak ada yang bicara sama sekali, Dion bahkan tak menyentuh sarapannya, anna tak begitu peduli namun cukup risih karena diam-diam Dion menatap kearahnya.
"Kenapa kau tidak makan?" Nada suara Anna bahkan tak terdengar ramah.
"Dion tidak suka sayur" cicitnya, Anna melihat sandwitch yang berada dipiringnya terdapat selada dan sawi didalamnya dan beberapa tumis brokoli.
Tanpa suara apapun Anna menusuk beberapa brokoli memindahkan pada piringnya,mengambil beberapa lembar daun sayuran dalam rotinya hingga hanya tersisa daging dan kejunya saja.
"Makan!" sebelum Dion mengucap sesuatu Anna sudah beranjak dari duduknya.
"Aku berangkat" seru Anna sambil meninggalkan ruangan, Dion memutar lehernya melihat kepergian Anna. Dan sang ayah mengisyaratkan pada Dion untuk segera menghabiskan sarapanya.
------------------
"Anna pergi kemana?" Tanya Dion penasaran.
"Dia akan pergi kuliah setiap hari, kecuali hari minggu"
"Kuliah itu apa?" Dia tidak tau maksudnya.
"Kuliah itu seperti bersekolah, apa Dion tau?" Levi memang sudah akrab berbicara dengan Dion, jadi anak itu tidak sungkan bertanya.
"Iya, tapi Dion tidak suka sekolah"
"Kenapa?"
"Kata anak-anak, Dion itu bodoh jadi dion tidak boleh sekolah, Dion juga tidak punya teman" ia mengingat hari pertama ia disekolahkan dan anak-anak yang lebih pendek darinya malah menertawakanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [END]✔
RomanceKupikir ketika aku menyayangi mu yang idiot, hidupku sudah bahagia,nyatanya sosokmu yang baru sangat menyakitiku. Can i restart our meeting? Bisakah kita memulai lagi pertemuan kita? Mungkin dengan begitu aku tak akan menyerahkan hatiku. Publish : 1...