20. you, again

3.2K 146 1
                                    


Anna baru saja pulang kerumahnya.
Ia mengunci pintunya karena jam sudah cukup larut.

Ia hendak akan naik keatas menuju kamarnya, sebelum telinganya mendengar sesuatu.
Seperti dering ponsel, tapi ponselnya ada bersamaanya saat ini.

Bulu kuduknya merinding tiba-tiba, ia mendekati asal suara tersebut
Ternyata suara itu berasal dari kamar ayahnya.

Dengan takut takut ia membuka pintunya pelan, karena pintu kamar ayahnya tak pernah terkunci walaupun tidak ditempati.
Ada sebuah ponsel menyala di atas tempat tidur, apa mungkin ayahnya lupa membawanya?

Anna melihat nama sipemanggil.

'wife' alisnya menekuk heran kenapa namanya harus wife? yang berarti istri? Setaunya ibunya sudah meninggal dari dulu.

Tanpa pikir panjang Anna mengangkat panggilan tersebut.

"Sayang? Cepatlah pulang! Kenapa dari tadi aku menghubungimu tidak diangkat? Apa kau sangat sibuk? Ya tuhan. Sayang pokonya kau harus cepat pulang aku akan segera melahirkan..."

Anna masih berdiri disana, ia sengaja mematikan sambungan telepon secara sepihak.
Apa yang baru saja ia dengar barusan.
Siapa yang akan melahirkan? Kenapa wanita itu memanggil ayahnya dengan sebutan sayang? Apa ayahnya mempunyai istri baru?

Dengan mata berkaca-kaca Anna membongkar ponsel ayahnya, sengaja agar ponselnya mati.

"Hiksss ke-kenapa ayah menyembunyikan sesuatu dariku, siapa wanita tadi" ucapnya dengan penuh kecewa, Anna menutup pintu kamar ayahnya kasar.

Ia merasa semua orang yang dicintainya sangat jahat padanya, tidak hanya Dion ayahnya pun ikut menyakiti hatinya sekarang.

Anna dibuat frustasi, belum juga masalah Dion selesai kini ia berhadapan lagi dengan masalah baru.

-----

Nathan menyenggol pundak Anna, namun gadis itu tak merespon apapun.
Ia pikir setelah kemarin ia menghiburnya keadaannya akan membaik, namun ia masih saja terlihat sedih, kedua matanya juga terlihat bengkak, apa dia menangis semalaman?

"Anna, apa yang terjadi?" Dengan keberanianya Nathan menangkup wajah Anna tapi tetap saja gadis itu tak bereaksi apapun, pandanganya terlihat kosong.

"Kau bisa menceritakanya padaku" Anna meraih jemari Nathan disamping wajahnya.
Perlahan Ia menunduk.

"Aku hanya sedang tidak enak badan"
Suaranya terdengar parau.

"Dengar Ann, aku tak mau kau menyembunyikan masalahmu, aku sangat menyayangi mengerti?" Anna mengangguk dengan senyuman kecil diwajah pucatnya.

"Mengerti, jangan cemaskan aku"

Namun tetap saja Nathan tak bisa mengabaikan rasa khawatirnya.

-------

Anna baru saja pulang dari kampus, ia melihat ada sebuah mobil terparkir didepan gerbangnya, Anna keluar dari mobilnya lalu mengetuk kaca mobil tersebut, bermaksud menanyakan kenapa ia memarkir mobilnya didepan gerbang rumahnya karena itu menghalangi jalan untuk mobilnya.

Namun Anna seperti pernah melihat wajah orang tersebut.

"Hai Anna, saya Tom supir pribadinya tuan Dion, saya menunggu kepulangan anda karena saya mendapat perintah untuk mengambil barang-barang tuan Dion"
Anna segera mengangguk, tentu saja orang ini pernah kerumahnya sekali dulu. Kemudian ia membuka pintu gerbang rumahnya.

RESTART [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang