Bel kelas sudah berbunyi Anna dan Nathan yang biasa selalu sarapan dikantin segera beranjak ke kelasnya.
"Ann menurutmu apa aku akan beruntung hari ini?" Tanya Nathan selagi mereka berjalan dikoridor.
"Kenapa?"
Anna balik bertanya."Aku berencana mengajaknya kencan" wajah Anna terlihat diam sejenak sebelum ia merespon dengan menepuk bahu Nathan.
"Aku pikir yah, hari ini cukup bagus untuk kalian berkencan"
Anna mencoba menyemangati dan Nathan terlihat senang dengan responnya.***
Dion memegang pipinya sedari tadi, semenjak Anna mengatakan kata-kata romantis untuknya tadi malam Dion jadi salah tingkah hari ini, dia tidak sepenuhnya mengerti maksud Anna. hanya saja, ada beberapa kata yang ia pahami seperti,
"Kau hanya boleh menyukaiku"
Ia merasa Anna tak ingin Dion menyukai orang lain.
kalau Anna pulang nanti Dion jadi bingung mau melakukan apa, ada perasaan malu ketika menatap mata Anna.
Padahal semalam mereka bertatapan lama, seolah mencari kebohongan dalam ucapan tulus Anna.Dion menatap wajahnya di cermin sambil mengulum senyum dengan wajah merona. Dia tengah memikirkan Anna, dia merasa merindukannya.
***
Pintu kayu kecoklatan itu terbuka bersamaan dengan suara lonceng. menandakan ada pelanggan masuk, Nathan tersenyum melihat Nathalie menatap kearahnya, dia membalas senyum kali ini.
"Hai" ucap Nathan tanpa ragu.
"Ingin membeli bunga?" Nada bicaranya tidak sedingin kemarin-kemarin walaupun masih saja datar, mungkin itu sudah kebiasaanya.
"Boleh aku minta nomormu?" Gadis itu terlihat sedikit berpikir lalu tangannya mengambil pena dan secarik kertas.
Dia menuliskan beberapa angka, setelahnya baru ia berikan pada Nathan yang disambut wajah sumringahnya."Aku akan meneleponmu nanti" ia memasukkan secarik nomor tersebut kedalam sakunya.
"Oh yah, aku ingin beli mawar ini" Nathan mengambil setangkai mawar merah yang berada disampingnya.
"15 ribu"
Nathan menyimpan uang kemudian setangkai mawar barusan.
"Untukmu" ucapnya seraya tersenyum, Nathalie cukup terkejut sebenarnya. Tapi setelahnya ia ikut tersenyum kecil.
"Terimakasih" suaranya terdengar pelan.
Nathan segera keluar dari toko itu karena tak ingin menganggu pujaannya yang tengah bekerja.Ia menggaruk kepalanya yang tak gatal.
"Kupikir tadi itu romantis, apa ia akan menerima ajakan kencanku nanti malam?" gumamnya.
Ia merapihkan poni rambutnya sambil sesekali bergaya didepan kaca mobilnya.
"Kau harus yakin Nathan" soraknya dalam hati.
----------
Anna membuka pintu rumahnya, kenapa suasana sepi sekali? Biasanya Dion selalu nonton acara kartun favoritenya.
Ia mengangkat bahu sambil bersenandung memasuki rumahnya.
Selesai dengan acara bersih-bersih dan kini ia sudah rapih dengan pakaian rumahnya, Anna mengetuk pintu kamar Dion.
"Apa kau tidur?" Seru Anna, Tak ada jawaban dari dalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [END]✔
RomanceKupikir ketika aku menyayangi mu yang idiot, hidupku sudah bahagia,nyatanya sosokmu yang baru sangat menyakitiku. Can i restart our meeting? Bisakah kita memulai lagi pertemuan kita? Mungkin dengan begitu aku tak akan menyerahkan hatiku. Publish : 1...