25. confused

3.4K 163 6
                                    

Kedua orang tua itu menatap heran dengan tingkah anaknya yang tampak tergesa-gesa, padahal Dion baru saja pulang tapi kelihatannya ia akan pergi lagi.

"Kau mau kemana?" Jimmy bertanya, ia mendekati Dion yang tengah memakai sepatunya.

"Ayah, aku harus kerumah sakit, Deeva kecelakaan" entah mimik wajah seperti apa yang mesti Jimmy tampilkan, baru beberapa menit lalu ia berdebat dengan Dion agar sudi menjenguk anna namun anak lelakinya tak menunjukan rasa simpati, tapi sekarang wajah anaknya sangat penuh raut kekhawatiran mendengar kabar Deeva yang juga masuk rumah sakit.

Jimmy tak membenci Deeva sedikitpun, gadis itu juga teman baik Dion dan sudah ia anggap anaknya sendiri karena kebaikanya dalam merawat Dion dulu.
Hanya saja ada rasa tak rela mengetahui jika perasaan dion nyatanya mudah sekali berpindah hati.

"Hati-hati, jangan ngebut" hanya itu yang bisa Jimmy ucapkan setelah Dion pamit dan memasuki mobilnya.

-----

Lelaki tinggi itu sudah sampai di ruangan tempat deeva dirawat, ada Kelly dia teman Deeva yang menelepon dion tadi.
Gadis yang masih terbaring di atas ranjang itu tersenyum senang akan kedatangan Dion, walau dia lihat lelaki tampan tersebut nampak kelelahan.

"Bagaimana keadaanmu?" Tanya Dion lembut, gadis cantik itu hanya menggedikan bahu sambil menunjuk satu kaki kanannya yang terbungkus perban.
Dion menghela napas lalu menggeleng kecil.

"Kenapa kau bisa seperti ini?"

"Mau aku jelaskan?" Kelly menyahut omongan Dion.

"Kekasih mu itu sangat ceroboh, demi menyelamatkan kucing yang hampir tertabrak motor dia rela berlari ketengah jalan, well hasilnya dia terpental dan kakinya terseret aspal, kabar baiknya kucingnya selamat dalam pelukan"
Dia sudah seperti reporter berita saja menjelaskan dengan rinci kejadian yang menimpa Deeva.

"Wah kekasihku memang berhati malaikat" mendengar ucapan Dion disebelahnya Kelly berlagak seperti akan muntah.

"Aku tidak mau berlama-lama disini, Deev, aku pulang duluan lagi pula orang yang ditunggu juga sudah datang" bisik Kelly di akhir kalimatnya.
Deeva hanya tersenyum malu sambil menyenggol pundak teman nya.
Gadis berambut curly itu sudah keluar dari ruangan, hanya tersisa mereka berdua di dalam sana.

Dion meraih jemari Deeva.
"Lain kali jangan seperti itu lagi, aku tau niat mu baik, tapi sangat berbahaya"

"Maafkan aku, kau tidak marah lagi kan?" Deeva membuat wajah merajuk dengan bibir mempout lucu mungkin sekalian menggoda kekasihnya yang sok sibuk ini. Sekarang mereka memang berstatus menjadi pasangan sudah beberapa minggu lalu.
Mengenai dion yang sok sibuk, lelaki itu memang tengah mengikuti ujian dan kursus karena memang pada dasarnya dirinya sudah pintar tak susah bagi Dion untuk melanjutkan study kedokteranya yang sempat tertinggal beberapa tahun.

"Kau belum mandi yah?" Tanya Deeva sambil mencium aroma tubuh Dion

"Aku bahkan baru pulang kerumah dan langsung kesini saat mendengar kabarmu"

"Tapi kau masih wangi" Deeva terkikik kecil ia menatap wajah Dion yang semakin hari semakin membekas dalam ingatanya, terkadang ia ingin sekali bertanya perihal perasaan lelakinya pada Anna, apakah lelaki itu masih memikirkan Anna atau perasaanya sudah sepenuhnya untuknya seorang?

Jika mengingat Anna selalu ada perasaan bersalah menghantuinya, tapi mau bagaimana lagi nasi sudah menjadi bubur sekalian saja ia tumpahkan.
Lagi pula jika ia jujur pada Dion dirinya juga tak akan sanggup.
Deeva menarik tengkuk Dion, membuat ikatan dalam tatapan mereka, Deeva tak akan melepaskan lagi miliknya, tidak akan sampai kapanpun.

RESTART [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang