Pukul 07.30 pm.
Nathan pamit pada Anna, Deeva juga sudah beberapa menit lalu pulang."Sampai jumpa besok dikampus" ujarnya setelah berpamitan, Nathan menyalakan mobilnya dan pergi.
Baru beberapa menit ia memelankan laju mobilnya, matanya melihat sosok yang tengah berjalan disamping trotoar dengan sweater tebalnya, rambutnya yang panjang dan lurus tertiup angin malam, dia mengenal sosok itu.
TIN TINNNNN!
Mendengar klakson berbunyi disampingnya, gadis itu menoleh dengan raut bingung.
"Apa kau mau pulang?" Seru Nathan setelah menurunkan kaca mobilnya.
Belum ada jawaban apapun, gadis itu masih melanjutkan langkah kakinya."Hey, apa kau melupakanku? Aku yang membeli bunga tadi sore" ujar Nathan dengan mengimbangi kecepatan langkah kaki gadis itu.
"Lalu apa maumu?" Ia menjawab tanpa menoleh, nada suaranya ketus sekali.
"Menawarimu tumpangan"
"Aku sudah terbiasa naik bis"
"Aku tidak akan menculikmu" Nathan masih berusaha merayunya, hanya untuk membuatnya menoleh saja sulit sekali.
Tiba-tiba ia melihat ada tetes-tetes air diatas kaca mobilnya, gerimis mulai turun dan sepertinya akan hujan.
Benar-benar dewi keberuntungan sedang berpihak padanya."Kupikir akan hujan, tawaranku masih berlaku"
Gadis itu terlihat menghela napasnya, ia menghentikan langkahnya begitupun mobil yang dikendarai Nathan ikut berhenti.
"Baiklah, aku ikut denganmu, karena cuaca sedang buruk"
Tidak apa-apa, meskipun ia belum memberikan ekspresi ramahnya, tahap pendekatan pertama berhasil.
"Apa kau bekerja disana?" Nathan berusaha mencairkan suasana.
"Um, toko itu milik bibiku, aku baru seminggu didaerah ini"
Nathan mengangguk, pantas saja ia terlihat kaku, karena ia masih orang baru disini.
"Apa aku teman pertamamu?"
Sedikit berharap tidak masalah, pikirnya."Tidak, aku sudah mengenal seseorang yang sangat lucu" ada rasa tak suka melihat wajah gadis itu seketika menghangat, bahkan tersenyum simpul mengingat orang lain yang diceritakanya.
Apa dia orang spesial?"Awalnya aku sempat menyukainya pada pandangan pertama, tapi saat tau sifatnya, aku tau, aku mulai menyanyanginya"
Demi apapun, Nathan tak ingin tau siapa dan nama orang tersebut."Oh, kau tidak suka ceritaku?"
"Ah? T-tidak maksudku lanjutkan saja"
Gadis ini sangat peka keadaan rupanya, dia bahkan tak melanjutkan ceritanya.
Suasana menjadi canggung kembali, hanya suara mesin mobil yang terdengar."Berhenti disini" ucapnya tiba-tiba.
"Apa sudah sampai rumahmu?"
"Disana, rumahku masuk gang kecil itu" tunjuknya, ia segera turun setelahnya.
"Hey! nona, boleh aku tau namamu?" tanya Nathan, gadis itu menoleh.
"Aku akan memberi taumu, dipertemuan selanjutnya" ia melirik Nathan sekilas lalu ia berbalik dan memasuki gang menuju rumahnya. dengan sedikit berlari, karena hujan belum reda, Nathan terdiam sejenak,
Ia merasa ada kupu-kupu berterbangan diperutnya. barusan gadis itu tersenyum sangat cantik padanya, dan apa yang dikatakanya tadi? bermaksud kalau ia juga ingin bertemu lagi dengannya? Gadis itu sungguh penuh kejutan.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [END]✔
RomanceKupikir ketika aku menyayangi mu yang idiot, hidupku sudah bahagia,nyatanya sosokmu yang baru sangat menyakitiku. Can i restart our meeting? Bisakah kita memulai lagi pertemuan kita? Mungkin dengan begitu aku tak akan menyerahkan hatiku. Publish : 1...