Ini bukan hari libur seharusnya Nathalie pergi ke kampusnya, tapi dirinya malah berjalan-jalan disekitar koridor rumah sakit, ia semalam menginap di rumah bibinya diantar oleh Ezra, namun adik lelakinya malah pergi entah kemana. Nathalie sengaja naik taksi untuk menjenguk Anna karena Nathan pasti sedang di kampus.
Ia berencana akan membuat kejutan untuk Anna.--------
Anna yang masih mendengarkan ucapan Dion seketika menautkan alisnya, ia mendorong pelan tubuh Dion.
Lelaki itu menatap heran, apa ia salah bicara? Pikirnya."Kau sedang menyogokku dengan kata katamu kan?" Ucap Anna sinis
"Apa?" Dion mengerjap bingung
"Kau baru saja menyuruhku untuk operasi, ini pasti sebagian rencanamu dengan Nathan" lelaki yang masih berada dikampus itu tiba-tiba bersin ditempat duduknya, ia hanya tidak tau jika dirinya tengah digunjingkan. Dion mengambil tempat duduknya, ia menarik kursi tersebut hingga jarak mereka berdua bisa lebih dekat.
"Apa aku salah jika menginginkan kesembuhanmu? Hey aku sangat peduli padamu" jelas Dion kembali, ia bingung kenapa gadis ini sangat keras kepala. Susah sekali membuatnya percaya.
"Aku tau kau masih berkencan dengan Deeva, bagaimana aku bisa percaya?" Dion menangkap nada kecewa dalam ucapan anna, ia menghela napas dan berusaha bersabar.
"Benar, aku masih berkencan dengan Deeva tapi aku berjanji setelah ini aku akan mengakhiri hubunganku denganya"
Anna menatapa lama, Dion jadi was-was ditempatnya.
"Kenapa kau tidak ajak saja dia kemari?" Ucap Anna dingin.
Lelaki itu terdiam sebentar, tak buru buru menjawab pertanyaan Anna."Kau yakin?"
"Kau ingin aku percaya padamu?"
Dion tersenyum simpul, wajar saja sebenarnya jika sikap Anna terlihat mencurigainya, dirinya sudah mengingkari janjinya sendiri.
Dion kembali meraih wajah Anna, menatap wajah gadis itu dalam."Akan aku lakukan, asal kau bisa mempercayaiku lagi" ucap Dion pelan.
Ia mendekatkan wajahnya lebih dekat. jujur saja kenapa suasana diruangan ini mendadak sunyi dan anna merasa tegang ditempatnya, sebelum Dion lebih menempel pada wajahnya Anna sudah memejamkan matanya.CLECK!
"Uwahh"
Baik Anna maupun Dion saling membuka lebar matanya saat seseorang berteriak dibelakang mereka.
Anna mendorong tangan Dion dan berdehem, ia merapihkan rambutnya sambil sesekali mengipasi wajahnya yang terasa panas."Ah, um apa aku mengganggu?" Cicit nathalie, ia merutuki dirinya sendiri.
Dion tampak merapatkan giginya, ia merasa malu dan kesal disaat bersamaan."Tidak ko, Thalia kemarilah" ujar Anna berusaha membiasakan dirinya.
Nathalie tidak cukup bodoh ia mengerti situasi barusan, pasti anna merasa tidak enak dan kenapa tiba tiba dion ada disini?Bukankah lelaki itu tak pernah mau menjenguk Anna? Batin Nathalie sambil berjalan mendekati ranjang Anna.
" hai" sapanya pada Dion
"Hai, kau yang kemarin itu kan?" Tanya Dion.
"Benar, kau yang menabraku waktu itu, wah aku pikir kau tidak akan pernah kesini" Nathalie masih saja terlihat canggung saat berbicara dengan Dion.
"Kau tidak ke kampus?" Tanya Anna
"Aku sengaja kemari, karena merindukanmu" ucap Nathalie, kini dirinya sudah duduk dikursi sebelah Dion.
Anna tersenyum mendengarnya, ia melirik dion sebentar yang keliahatanya tidak merasa nyaman.
KAMU SEDANG MEMBACA
RESTART [END]✔
RomanceKupikir ketika aku menyayangi mu yang idiot, hidupku sudah bahagia,nyatanya sosokmu yang baru sangat menyakitiku. Can i restart our meeting? Bisakah kita memulai lagi pertemuan kita? Mungkin dengan begitu aku tak akan menyerahkan hatiku. Publish : 1...