16. its (not) fine

3.2K 173 0
                                    




Anna dan Deeva sudah kembali, mereka melihat para orang tua masih berkumpul disana.

"Anna, kami sudah memutuskan untuk mengoperasi Dion" Jimmy berucap dengan wajah segan.

"Apa itu akan membuatnya cepat sadar?"

Ada sirat keraguan diwajah Jimmy.

"Dokter bilang hanya itu cara agar membuat Dion cepat sadar, tapi
Anna..."

Jimmy merengkuh kedua pundak Anna dengan tatapan sendu.

"Maafkan ayah" perasaan tak enak kembali menyerbu hatinya, Anna memalingkan padangan untuk menatap ayahnya, namun sang ayah hanya duduk pasrah tanpa mau berkata apapun.

"Dion bisa sadar kembali, tapi ingatanya akan kembali ke masa lalu, dia akan melupakan pertunangan ini termasuk kau yang saat ini Anna, dia hanya akan mengingatmu yang dimasa lalu"

Bagai godam memukul pecah jantungnya, apa yang barusan ia dengar terasa menyesakkan, apa maksudnya? Apa Dion akan melupakanya untuk kedua kalinya?

Namun ia tak bisa bersikap egois sekarang, yang harus ia pikirkan adalah kesembuhan Dion.
Bibir itu tertarik membentuk sebuah senyum, senyuman yang dipaksakan.

"Tidak apa-apa ayah, jika itu bisa membuat Dion cepat sadar itu bukan masalah"

Bohong jika itu bukan masalah untuk Anna, ia berusaha untuk tidak menangis. Jika ia melakukanya itu akan terlihat seperti ia tak ingin Dion untuk dioperasi, ia harus mengesampingkan dulu perasaanya.

Terasa kedua lengan besar itu memeluk Anna dan mengucapkan kalimat terimakasih dipundaknya.

Anna memejamkan matanya, pikiranya melayang entah kemana.

Setelah ini akan seperti apa aku dimatamu?

---------

Nathan berkali-kali menghubungi Anna, namun gadis itu sama sekali tak menghiraukanya, apa dia sesibuk itu? -Pikir nathan.

Baiklah, kali ini sudah ia putuskan untuk mengunjungi Nathalie saja, dia tidak boleh menyerah. Setelah ia bertemu dengannya mungkin saja ia bisa menyelesaikan segala kesalah pahaman sebelumnya.

******

Operasi dilakukan dengan cepat setelah persetujuan dengan orang tuanya.

Anna mencari tempat sepi untuk sekedar menenangkan hatinya.

Ia mengambil ponselnya dan matanya membola cukup kaget dengan beberapa pesan dan panggilan tak terjawab dari Nathan.
Pasti sahabatnya itu tengah mengkhawatirkanya.

Sekarang sudah jam 4 sore, sudah jam pulang kampusnya. Anna menekan mode panggil untuk menelepon Nathan.

oOo

Nathan baru saja memasuki mobilnya, ia sudah berniat akan kerumah Nathalie sekarang, namun ditengah perjalanan ia merasakan ponselnya bergetar, Nathan tersenyum saat melihat nama sipemanggil.

"Hallo ann!" Seru Nathan dengan suara keras, sejujurnya ia kesal karena Anna mengabaikanya beberapa hari kemarin, namun ia juga senang akhirnya gadis itu menghubunginya, ia sekalian akan bercerita mengenai Nathalie.

"Hallo Nath" wajah Nathan yang terlihat ceria mendadak mengernyit heran dengan suara Anna disebrang sana, tumben ia tak membalas teriakanya, suara Anna terdengar pelan dan gemetar.

"Apa kau baik-baik saja?" Nathan jadi berpikir yang tidak-tidak.

"Hm... apa kau sudah pulang?"

RESTART [END]✔ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang