focus : jaehyun
"sekarang, ayo kita cek karakter masing-masing. semua pemain diharuskan memejamkan mata. siapapun yang berani mengintip, akan mati saat itu juga."
jaehyun segera memejamkan matanya. pemuda 17 tahun itu tidak ingin mempertaruhkan nyawanya hanya karena permainan bodoh. eunwoo yang duduk di sebelahnya sudah gusar sedari tadi, ia tidak bisa berhenti bergerak barang sedetik pun.
"werewolf, buka mata kalian."
jaehyun merasakan gerakan dari sebelah kirinya, jiho. bukan mau suudzon atau apa, tapi jaehyun harus berwaspada pada semua orang sekarang. bahkan jiho sekalipun.
"tutup mata. cursed, seorang villager yang jika terbunuh werewolf akan berubah menjadi werewolf, acungkan tangan!"
hanya dibutuhkan dua detik untuk mengacungkan tangan. setelahnya, sang moderator langsung bertanya siapa saja villager atau penduduk desa biasa di permainan ini.
"seer, seseorang yang dapat menerawang identitas werewolf, acungkan tangan!"
terjadi keheningan untuk beberapa saat. jaehyun bahkan dapat mendengar deru nafas jiho yang terkesan gugup. biasanya, gadis itu selalu percaya diri.
"aaaaa!!!"
seseorang berteriak. jaehyun yakin orang itu adalah salah satu diantara teman-temannya. apa yang terjadi?
brukk
"ada apa?"
"siapa yang jatuh?"
"tenang! mari lanjutkan. guardian, acungkan tangan."
lagi-lagi jaehyun merasakan getaran, mungkin eunwoo adalah guardian.
"ghost, seseorang yang jika tereliminasi dapat mengirimkan surat berupa clue dan dapat menampakan diri saat malam. angkat tangan!"
dalam hati jaehyun sedikit lega, itu berarti ia dapat dengan mudah mencari tahu siapa werewolf. namun, salah seorang temannya harus mati. dan jaehyun tidak bisa mengorbankan mereka.
"traitor atau pengkhianat, acungkan tangan!"
hampir saja jaehyun ingin berteriak. ini benar-benar diluar dugaannya, jika diantara mereka terdapat traitor, maka ancaman semakin bertambah. apalagi, permainan ini nyata.
"buka mata kalian dan lihat sesuatu yang jatuh tadi."
jaehyun membuka mata perlahan, ia menengok ke samping, tepat ke arah jiho yang sedang mengucek matanya. kemudian, pandangan jaehyun tertuju pada junhoe yang terbujur kaku di tengah-tengah lingkaran dengan darah segar merembes di baju seragamnya.
"junhoe!!!!!"
rose berteriak sangat kencang. gadis itu langsung banjir air mata melihat kondisi junhoe yang sudah tak bernyawa lagi.
"lo apain junhoe?! keluar lo setan!" teriak rose kalap.
mina dan eunha segera menenangkan rose, dibantu oleh chaeyeon, yuju, dan jiho. sementara para laki-laki hanya diam menatap mayat junhoe tak percaya.
"junhoe kenapa sih? kok bisa sampe kaya gini?" tanya mingyu pada jungkook yang berada tepat di sebelahnya.
jungkook mengangkat bahunya, pertanda bahwa ia tidak mengetahui apapun. "permainan ini nggak main-main, gyu. kita bisa mati kapan aja."
"mending kalian bawa junhoe ke podium atau uks." usul jiho.
"kalian dilarang menyentuh mayat goo junhoe. dia mati karena berani mengintip saat pengecekan karakter. sudah saya bilang untuk tidak coba-coba mengintip bukan?"
"persiapkan diri kalian. permainan akan dimulai dalam 3 menit. carilah tempat persembunyian yang dianggap paling aman."
KAMU SEDANG MEMBACA
werewolf | 97s ✔️
Fanfiction[hr: #1 in m/t 150917, #134 in fanfict 061017] ❞everyone might be the werewolves. they act like they're in your side.❞ +lowercase, semi-baku © arphrodite, 2017