BAB 28 - They Whisper

161 16 34
                                    

Media : ONE OK ROCK - Lost In Tonight (Instrumental)

~oOo~

Ibu Yati memijat dahinya yang mengerut. Ia tidak habis pikir dengan apa yang baru saja ia lihat. Lima menit setelah Galang dan Alfian masuk ke dalam ruang BK, ibu Yati langsung menyuruh Dimas untuk mengobati Alfian terlebih dahulu.

Tidak berselang lama, Alfian langsung duduk di samping Galang yang sejak tadi hanya diam di tempatnya.

"Jadi, ada yang bisa ceritain kejadian tadi ke saya?" tanya ibu Yati dengan nada rendah. Ia sudah cukup lelah hari ini. Padahal matahari belum membumbung tinggi di angkasa, tetapi penat sudah menghampiri perempuan yang sudah mulai menua itu.

Hening. Baik Alfian maupun Galang tidak ada yang membuka suara. Ibu Yati menghembuskan napas panjang. Ia menggelengkan kepalanya.

"Jadi kalian nggak ada yang mau bilang? Terus saya harus nyalahin siapa? Pak Paijo?" tanya ibu Yati menyerah.

Lagi-lagi tidak ada yang menjawab. Hingga lima menit kemudian, setelah keheningan itu semakin terasa, Galang langsung membuka suara.

"Saya yang mukul duluan." jawab Galang cuek. Namun siapapun tahu jika saat ini laki-laki itu masih menahan amarahnya.

Ibu Yati menghembuskan napas panjang lagi. "Kenapa? Saya lihat selama ini kamu nggak pernah cari masalah di sekolahan? Selain datang telat?"

Galang terdiam.

"Saya yang cari gara-gara." ujar Alfian tiba-tiba. Ibu Yati langsung melirik ke arahnya, dan menghembuskan napas panjang untuk yang kesekian kalinya.

"Saya sudah tahu kalau kamu itu suka bikin onar! Dengan terpaksa kamu saya skors lagi! Dan jangan lupa suruh orang tua kamu datang ke sini besok pagi!" tegas ibu Yati, Alfian hanya mengangguk.

"Kamu boleh keluar sekarang." Alfian mengangguk lagi, tanpa basa-basi lagi, laki-laki itu langsung bergegas pergi. Laki-laki itu sempat melirik ke arah Galang sebelum benar-benar pergi.

Selepas kepergian Alfian, ibu Yati langsung menatap Galang serius.

"Saya sudah tiga tahun kenal Alfian. Dan saya tahu dengan betul kapan Alfian jujur, kapan Alfian bohong.." jelas ibu Yati.

"Saya nggak tahu kenapa kamu tiba-tiba ngehajar dia, tapi saya tahu dengan jelas kalau tadi Alfian berusaha buat terlihat jadi pihak yang salah. Saya tahu kalau semua itu kamu yang mulai.."

Ibu Yati menghembuskan napas panjang. "Saya sengaja skors Alfian biar dia istirahat. Kalau emang dia yang salah, saya pasti udah DO Alfian hari ini, tapi saya tahu, Alfian nggak salah.."

"Dan kamu Galang, terpaksa ibu harus skors kamu juga. Kamu ibu skors selama tiga hari, saya akan telpon orang tua kamu sekarang."

Galang hanya diam mendengarkan semua perkataan ibu Yati yang panjang lebar. Ia sendiri sebenarnya malas menanggapinya. Ini adalah kali pertama Galang menghajar seseorang di lingkungan sekolah.

Ibu Yati langsung berdiri, kurang dari lima belas menit, ibu Yati kembali ke tempatnya semula.

"Mama kamu bakalan kesini sebentar lagi."

Galang hanya menganggukan kepala. Masa bodoh dengan hari ini. Ia benar-benar sudah tidak perduli lagi. Sekalipun ia harus menghadapi mama dan papanya nanti.

***

Raina melangkahkan kakinya keheranan. Sejak dari parkiran motor hingga kelasnya, banyak orang yang memandangnya dengan tatapan aneh. Dengan tergesa, perempuan itu mempercepat langkahnya. Semalam Lilian datang kerumahnya, entah karena keceplosan atau bagaimana, Lilian mengatakan jika kemarin sekolah sempat heboh, namun belum sempat Lilian melanjutkan ucapannya, perempuan itu langsung menutup mulutnya dengan kedua tangannya.

Rain-a.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang