14

1.7K 184 17
                                    


"Guten morgen my angel" sapa Renjun yang baru saja masuk kedalam mobil Suga.

"Guten morgen too sweet child" sapa balik Wendy.

Cih bisa aja bocah 😒 - Suga

Suga melajukan mobilnya menuju sekolah Renjun, keheningan menyelimuti mereka bertiga. Tidak ada yang memulai berbicara bahkan Renjun yang sangat cerewet jika bertemu Wendy hari ini ia hanya diam.

"Ehem.. Tumben diem-dieman" suara Suga memecah keheningan.

"Lagi mikirin teroran kemaren bang, gue takut itu bakal terjadi" jawab Renjun, Wendy memutar tubuhnya sedikit ke belakang.

"Kamu jangan kawatir Jun, coba pegang tangan kakak" Wendy menjulurkan tangannya, kemudian memegang tangan Renjun.

Suga sekali dua kali tiga kali bahkan berkali-kali melirik ke belakang.

"Pejamin mata kamu, dan teriak nama kakak sekenceng-kencengnya dari lubuk hati kamu paling dalam"

Renjun melakukan apa yang Wendy perintahkan.

"Saat kamu dalam bahaya, kamu panggil nama kakak, maka kakak akan langsung berada didekatmu" ucap Wendy seraya tersenyum.

"Beneran kak?"

"Iya sayang, kakak baru saja membuka jalur telepati antara kita, kamu jangan khawatir lagi ya" Wendy mengelus kepala anak itu.

"Iya kak"

Beberapa menit kemudian mobil Suga berhenti disamping gerbang sekolah Renjun, dan anak itu kini sudah masuk ke dalam sekolahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beberapa menit kemudian mobil Suga berhenti disamping gerbang sekolah Renjun, dan anak itu kini sudah masuk ke dalam sekolahnya. Mobil kembali melaju menuju kampus.

"Kenapa lo tadi bohongin Renjun?" tanya Suga tiba-tiba.

"Enggak, aku bener-bener buka telepati diantara kita. Jika dia panggil namaku aku akan langsung menghilang dan muncul disekitarnya"

"Terus lindungi Renjun Wen saat gue nggak bisa mantau dia dari dekat" ujar Suga.

"Pasti, aku bakal lindungin kamu dan orang yang aku sayangi"

Bibir Suga sedikit terangkat membentuk senyum saat mendengar ucapan Wendy.

Beberapa menit kemudian mobil Suga memasuki gerbang kampus, langsung saja ia memarkirkan mobilnya di tempat biasa. Setelah itu ia menuju kelasnya, Wendy mengekori Suga dari belakang.

Tangan Suga meraih tangan Wendy lalu mengaitkan tangannya ke tangan makhluk itu. Makhluk tersentak saat lelaki itu tiba-tiba meraih tangannya tapi beberapa detik kemudian pipinya terangkat membentuk senyum yang sangat manis.

Saat Suga dan Wendy masuk ke kelas ada sepasang mata yang menatapnya tidak percaya, itu Mark Tuan. Mark menatap Suga yang tengah menggandeng tangan bayangan biru itu.

Sesampainya di bangku, Suga segera mendaratkan bokongnya di kursi lalu melepas genggaman tangannya dari tangan Wendy.

"Ga, gue denger kemaren-" tanya Mark pelan tanpa memandang Suga.

GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang