GENIE [WENGA]✔

24

"Bang itu apaan rame-rame" Jhope menunjuk kerumunan mahasiswa dan mahasiswi disamping gedung.

"Jangan-jangan" Suga berlari mendekat kearah kerumunan tersebut.

"Permisi-permisi" Suga membelah kerumunan mahasiswa dan mahasiswi tersebut.

"WENDY" teriak Suga.

🐢🐢🐢🐢🐢

"Eh bang, ntar gue nyontek lo ya, gue lupa nggak belajar tadi malem" ucap Bobby.

"Halah alesan, paling juga video call sama Sana" jawab Jinhwan.

"Hehe kok lo tau sih bang"

Mereka berdua berjalan menuju gedung fakultas untuk ujian. Tapi mata Jinhwan tanpa sengaja menatap kearah rooftop. Matanya membulat seketika saat laki-laki yang ada di rooftop menggendong dan berusaha menjatuhkan tubuh seorang gadis.

"Bob Bob nitip tas" Jinhwan memberikan tasnya ke Bobby kemudian berlari tepat dibawah tempat lelaki itu akan menjatuhkan tubuh gadis yang ia gendong.

Dan tepat saat Jinhwan sampai disamping gedung ia langsung menangkap tubuh Wendy menggunakan kedua tangannya. Ia memang berhasil menangkap tubuh Wendy tapi naas ia ikut terjatuh kebawah karena tangan dan tubuhnya yang tidak kuat menahan beban tubuh Wendy.

Itu sangat berat karena tarikan grafitasi bumi yang akan semakin kuat menarik kita saat kita jatuh dari atas, terlebih lagi jika jatuh dari tempat yang tinggi.

Wendy terjatuh tepat disamping tubuh Jinhwan, dan lelaki itu langsung tidak sadarkan diri karena benturan keras pada kepala dan bagian tubuh lainnya.

Jika Wendy itu manusia biasa sudah dipastikan mereka berdua akan langsung meninggal ditempat karena kepala Jinhwan terbentur lumayan keras ke dasar, dan banyak darah yang keluar dari kepalanya tapi Wendy sempat menggenggam tangan lelaki itu lalu menggunakan kekuatannya untuk meringankan luka seseorang yang tidak sadarkan diri disamping tubuhnya itu, lebih tepatnya orang yang telah menolong setengah nyawa yang ia punya sebagai Genie. Setelah itu Wendy ikut tidak sadarkan diri dengan wajah penuh darah karena ia terjatuh dari tangan Jinhwan dengan keadaan menyamping dan jatuhnya cukup keras.

"BANG JINHWAN" teriak Bobby kemudian menghampiri temannya yang tergeletak lemah dengan darah disekitar kepalanya.

Dalam waktu kurang dari 30 detik banyak mahasiswa dan mahasiswi mengerumuni tubuh Jinhwan dan Wendy.

"Astaghfirullah, kenapa jadi kayak gini" ucap Bobby.

"WOII PANGGIL DOSEN SAMA AMBULAN SEKARANG!" teriak Bobby.

Salah satu mahasiswa mengeluarkan hpnya menelfon rumah sakit, sedangkan salah satu yang lain memanggil dosen.

Kemudian Bobby mengeluarkan hp untuk menghubungi teman-temannya.

"WENDY" teriak Suga, kemudian mendekat kearah Wendy.

Dengan deru nafas yang tidak karuan setelah berlari ditambah lagi melihat keadaan Wendy yang tidak sadarkan diri dengan wajah dan kepala yang penuh dengan darah Suga pun menitikkan air matanya lalu menangis.

Suga menggoncang-goncangkan pelan tubuh Wendy, "Wen, bangun Wen.. Wen jangan buat gue khawatir.. Wen buka mata lo Wen.. Yakinin gue Wen kalo lo nggak kenapa-kenapa.. Bangun Wen, gue mohon bangun"