26

1.7K 169 20
                                    


Suga menekan knop pintu ruang rawat Wendy, ia ingin segera memberikan sebuah kabar gembira untuk Wendy bahwa nanti sore ia sudah bisa pulang tapi setelah Wendy makan tentunya, ia ingin membuat kejutan ke Wendy. Itu artinya Wendy akan kembali tinggal di dalam teko ajaib milik Suga. Dan untuk lukanya ia akan menyembuhkannya sendiri.

"Makan dulu Wen, tadi pagi kan lo nggak sarapan?" ujar Suga sembari menaruh nampan makan siang untuk Wendy dan semangkok bakso untuknya dimeja.

"Nanti aja aku nggak laper" sahut Wendy singkat.

Suga menghampiri Wendy yang tengah duduk sambil memainkan permainan di hp milik Suga. Acara untuk membuat kejutan untuk Wendy gagal karena gadis itu menolak untuk makan dan dibalik itu mulut Suga sudah gatal untuk segera memberitahu Wendy.

"Wen, kata dokter ntar sore lo udah bisa pulang" ucap Suga.

Wendy hanya ber'oh'ria tanpa mengalihkan pandangannya dari layar hp.

Suga menatap heran Wendy.

"Lo nggak seneng kalo nanti sore lo pulang?"

"Seneng lah" sahut Wendy.

"Trus kenapa-"

"Ck, brisik ah"

"Halah main game kalah terus aja sok banget nggak mau diganggu" cibir Suga.

Akhirnya Suga memilih duduk di sofa dan memakan baksonya. Wendy yang tengah asik bermain game mengendus-enduskan hidungnya saat aroma bakso menusuk kedalam hidung. Wendy yang melihat Suga sedang memakan bakso tiba-tiba saja merasa perutnya sangat lapar dan ingin makan bakso.

"Suga, aku laper, pengen bakso" ucap Wendy sedikit manja.

"Sini, jongkok" Suga menepuk-nepuk lantai didepan tempatnya duduk.

"Aku maunya bakso bukan Jungkook"

Suga memutar bola matanya malas. Kenapa ia harus berhadapan sama makhluk budheg ini 😒.

"Jongkok Wen jongkok, bukan Jungkook. Udah bego, budek lagi"

Tapi tetep cantik kok, dan gue suk.. Ahh lupakan 🙄 - Suga

"Aaaaa tapi aku maunya bakso bukan jongkok 😞"

Suga menghela nafasnya dan memilih untuk mengalah.

"Iya-iya gue beliin bentar"

Mau tidak mau Suga menaruh semangkuk baksonya ke meja kemudian pergi membeli bakso untuk Wendy yang terus merengek.

Ia sedang tidak punya mood untuk menghadapi sikap manja Wendy, karena ini bukan tempat yang pas jika nafsunya terpancing.

Selang beberapa saat setelah Suga pergi, ada seseorang yang menekan knop pintu. Reflek Wendy mengalihkan pandangannya ke ambang pintu.

Ceklek.

Wendy melihat ada 3 orang laki-laki berdiri di depan ruang rawatnya dengan salah dua dari mereka membawa parsel buah dan satu buket bunga, Wendy memperhatikan mereka dengan seksama dan Wendy tidak mengenalnya, tapi sepertinya ia sedikit familiar dengan seseorang berperawakan tinggi yang menggunakan kaca mata yang tengah memegang parcel buah.

"Maaf, apa benar ini ruangannya Son Wendy?" tanya salah satu dari mereka dari ambang pintu.

"Saya Son Wendy, eng apa kalian mengenal saya?" tanya Wendy.

Kemudian mereka masuk lalu menghampiri Wendy.

"Tentu saja kami kenal, siapa juga yang nggak kenal sama pacar Min Suga, salah satu member squad paling terkenal seantero kampus?"

GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang