15

1.8K 200 22
                                        


Irene terus melangkah maju, Nayeon yang mundur akhirnya harus berhenti disebuah dinding disamping meja Bangtan Velvet. Irene memegang pipi Nayeon, dengan tatapan tajam yang membunuh. Perlahan Irene mengusapkan ujung pisau kecil itu ke pipi mulus gadis yang berada di depannya.

Irene tiba-tiba tuli saat teman-temannya memanggil namanya untuk menghentikan aksi brutal Leader Velvet. Ya, Irene sekarang di kuasai oleh emosi.

"I-Irene" suara Nayeon bergetar karena ketakutan.

"Lo pilih mana? Pergi dari sini atau pisau yang luuuucccu ini nembus pipi lo" ucap Irene dengan nada manja yang di buat-buat.

"Astaghfirullah, istighfar yang. Tindakan kamu bisa lukain dia" Taehyung merebut pisau yang di pegang Irene. Entah sejak kapan dia berada di belakang Irene.

"Jadi lo belain dia dari pada gue Tae" pekik Irene.

"Bukan gitu yang, aduh.. Kok jadi serba salah gue, apa jangan-jangan gue Raisa" ucap Taehyung.

Lalu tatapan Taehyung beralih ke Nayeon.

"Mending lo cabut! Daripada semua tambah runyam" bentak Taehyung.

"Oke gue pergi, tapi inget baik-baik perkataan gue cewek mu.ra.han-"

PLAK!!
Irene menampar Nayeon dengan keras.

"Gue bakal lenyapin lo dari dunia ini, dan lo! Gue bakal bikin perhitungan sama geng lo karena lo udah brani ngancem sama nampar gue" ia menunjuk Wendy kemudian beralih ke Irene.

Nayeon pergi dari kantin sambil memegang pipinya yang merah bekas tamparan Irene.

Beberapa detik kemudian Irene langsung berlari keluar dari area kantin, dan Taehyung menyusulnya.

Sedangkan Wendy, ia menenggelamkan wajahnya di dada Suga ia menangis di dalam pelukan lelaki itu. Suga, Wendy dan Namjoon kembali duduk. Bangtan dan Velvet yang tersisa di meja tersebut menatap Wendy dengan tatapan tidak tega.

"Udah, kamu jangan nangis. Jangan dengerin perkataan anjing tadi, kamu sama sekali bukan cewek murahan, kamu jangan pernah nangisin orang gila kayak dia ya" Suga mengelus kepala Wendy yang berada dalam pelukannya.

"Kenapa dia ngomong gitu ke aku, apa aku pernah nyakitin dia? Bahkan kita baru ketemu hari ini, kenapa manusia sekarang lebih jahat Suga, kenapa?" Wendy masih menangis di pelukan Suga.

"Nggak semua kok. Di dunia ini hanya orang iri yang bisa berbuat seperti itu, dan dia salah satunya. Udah ya jangan nangis lagi, kamu nggak malu di liatin sama Yeri, Joy sama Seulgi"

Wendy melepaskan pelukannya dari lelaki itu. Kemudian Suga menangkup pipi Wendy, mengusap air mata gadis itu menggunakan ibu jarinya.

"Jangan pernah air mata ini terbuang sia-sia hanya karena orang nggak guna kayak dia. Aku bakal selalu di sini buat kamu" kemudian Suga mengecup kedua mata Wendy.

"Senyum dong, udah jelek tambah jelek tau kalo nangis" goda Suga namun kembali memeluk Wendy.

"Jangan nangis lagi ya mba Wen" ucap Yeri.

"Iya, jangan dengerin orang kek gitu, dia bahkan nggak lebih baik dari mba Wen" lanjut Joy.

"Bener kata Joy, jangan pikirin perkataan orang gila tadi ya. Dia emang gitu dari dulu sama Velvet" tambah Seulgi.

"Makasih kalian udah mau jadi temen aku, udah mau belain aku, aku bersyukur punya temen kayak kalian" Wendy memaksakan bibirnya untuk tersenyum.

"Kalo gitu kalian berempat susul Irene gih, dia pasti butuh kalian" ucap Namjoon.

GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang