25

1.7K 175 24
                                    


Seseorang tengah sibuk melihat jam yang tergantung di dinding kamar rawatnya, Ny.Kim yang melihat anaknya terus melihat kearah jam pun langsung menghampirinya.

"Kamu kenapa merhatiin jam terus?" tanya Ny.Kim sembari memegang tangan anaknya.

"Enggak kok mam"

"Mammi tau kamu bohong, pasti ada yang kamu pikirin. Cerita sama mammi, kamu lagi mikirin apa?"

"Eng, aku lagi nunggu jam 9 malam mam, aku pengen nengokin Wendy lagi, tadi siang dia baru sadar dari komanya"

"Kenapa nggak sekarang aja? Ayok mammi anterin"

"Nanti aja mam, aku nggak enak sama pacarnya"

Ny.Kim tersenyum kemudian mengelus pipi Jinhwan, "Yaudah, kamu nggak usah nengok jam lagi, bentar lagi kan jam besuk habis. Nanti mammi anterin kamu kesana"

"Iya mam"

Diruang rawat Wendy.

Renjun tengah duduk disamping ranjang Wendy, ia masih mengajaknya ngobrol tentang kegiatan sekolah, teman-teman, dan menceritakan hal-hal yang tidak diketahui Wendy selama ia tertidur/koma di rumah sakit.

Disamping itu Suga juga tengah duduk bersama Minho, tidak ada percakapan apapun diantara mereka berdua karena mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Suga yang sibuk dengan grup chat GotBangVelvet yang membahas kejadian jatuhnya Wendy dan rencana mereka yang akan mengunjungi Wendy besok. Sedangkan Minho sibuk dengan laptopnya, ia tengah menginput nilai mahasiswa yang ia ajar.

Suga yang merasa sedikit canggung duduk bersebelahan dengan salah satu dosennya itu berniat membuka suara untuk mencairkan suasana.

"Ada yang bisa saya bantu pak?" tanya Suga.

"Nggak ada, kamu duduk aja disitu"

"Oh iya, gimana kasus Wendy? Apa kamu udah ada kabar dari kepolisian?" lanjut Minho kemudian menatap Suga.

"Masih belum ada titik terang pak, polisi masih mencari bukti tentang pelaku yang menjatuhkan Wendy dari lantai 6 kemarin. Dari kesaksian Jinhwan dia cuma melihat laki-laki berpakaian serba hitam, dan memakai masker, polisi masih sulit melacak pelaku tersebut. Dan polisi juga masih menunggu keadaan Wendy membaik untuk dimintai keterangan"

Minho masih heran dengan kejadian yang menimpa adik angkatnya itu. Padahal Wendy masih belum genap setengah tahun kembali ke dunia tapi kenapa sudah ada yang mau menyelakakannya.

"Apa Wendy punya musuh?" tanya Minho.

"Saya rasa tidak pak, Wendy itu orangnya ceria, ramah, dan yang saya tau dia itu suka memuji dan pandai membuat orang lain senang. Seperti yang bapak lihat bahkan teman-teman saya dan teman-teman adik saya juga sangat menyayangi Wendy. Saya pikir yang menyelakakan adik bapak itu orang yang iri dengan sifat yang dimiliki Wendy" jawab Suga seadanya, Minho hanya mengangguk-anggukkan kepalanya.

"Ya semoga saja pelakunya cepet ketangkep"

"Amiinn, semoga saja pak"

"Saya minta tolong sama kamu, tolong kamu jagain Wendy supaya kejadian seperti ini nggak keulang lagi. Kamu bisa kan?"

"Insyaallah bisa pak, saya janji bakal jagain Wendy sebisa dan semampu saya"

Kemudian Suga melihat jam tangannya, sudah hampir jam 9 malam. Ia dan Renjun harus segera pulang mengingat bahwa adiknya besok pagi harus sekolah.

"Kalo gitu saya dan adik saya pamit dulu pak, karena ini sudah malam dan besok adik saya harus sekolah" pamit Suga ke pak Minho.

"Oh iya, makasih Ga, kamu sudah mau bantu jagain Wendy seminggu ini"

GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang