30

1.6K 169 25
                                    


"Gimana? Udah?"

"Beres bang, lo percaya aja sama gue. Gue nggak bakal ngecewain lo" ucapnya sembari menepuk sekilas bahu lelaki yang lebih tua darinya itu.

Lelaki itu tersenyum manis memperlihatkan lesung pipinya, "Lebay lo"

"Nggak sia-sia gue punya ponakan kayak lo. Udah manis, ganteng, imut, penurut-" lanjutnya.

"Baru nyadar? Kemana aja lo kemaren!" ketusnya.

"Haha, tetep jadi anak manis dan lakuin apapun yang gue suruh"

🐢🐢🐢🐢🐢

Sudah seminggu berlalu, Suga masih setia mencari Wendy yang tiba-tiba hilang setelah menonton film di mall. Suga dan yang lain waktu itu sempat pergi ke bagian pengawasan untuk mengecek cctv, dan saat itu ia melihat seorang laki-laki berpakaian serba hitam lengkap dengan masker hitamnya tengah menggendong tubuh Wendy yang sepertinya pingsan, ia membawanya keluar dari area mall. Awalnya lelaki itu dicegat oleh satpam tapi entah apa yang ia katakan sampai lelaki itu bisa lolos begitu saja dari satpam.

Setelah tau itu, Suga segera keluar dari mall berharap ia masih bisa menemukan Wendy, tapi ia harus menelan kenyataan pahit bahwa mereka sudah membawa Wendy. Ia berlari menuju mobil meninggalkan teman-temannya untuk mengejar orang yang membawa Wendy, tapi sayangnya itu hanya sia-sia karena ia tidak tau kemana perginya dan menggunakan mobil apa mereka.

Ia sangat cemas dan sangat frustasi, dengan perasaan kalut Suga melajukan mobilnya sangat kencang sampai hampir menabrak truck yang berlawanan arah dengannya. Hampir saja Suga bertemu dengan mautnya jika tidak segera menghindar, ia menghela nafas perlahan lalu kembali melajukan mobilnya.

Dengan perasaan kacau ia memberanikan diri datang ke rumah keluarga Choi berniat mencari Wendy. Suga berharap bahwa dugaannya tidak benar tentang calon istrinya yang diculik.

Sesampainya disana ternyata Wendy tidak ada, dengan segenap keberanian yang ia miliki ia memberitahukan tentang kemungkinan buruk yang terjadi kepada Ny. Choi bahwa Wendy diculik. Suga sangat berharap kejadian yang menimpa Renjun tidak terjadi juga pada Wendy. Mengingat Wendy yang sudah menjadi manusia biasa dan tidak bisa melindungi dirinya sendiri menggunakan kekuatannya lagi.

Hari sudah senja, jalanan disekitar pegunungan juga mulai sepi. Suga menghentikan mobilnya di Jalur Lintas Selatan yang langsung menghadap ke laut, ia membuka seatbelt kemudian turun dengan menenteng kresek berisi 5 botol vodka yang salah satu dari botol itu sudah tersisa setengah.

Suga naik keatas mobil lalu menyenderkan punggungnya didepan kaca, ia memandang langit yang berwarna jingga sembari meminum vodka. Perasaannya sangat hancur saat ini, di Cina sana Renjun masih dalam keadaan koma dan sekarang Wendy? Dia hilang entah kemana.

"AAARGGHHHH" Suga melempar botol vodka yang sudah kosong.

"AAAARRRGGGHHH"

"AAAARRRGGGHHH"

Suga berteriak sekencang-kencangnya untuk meluapkan semua emosi dan amarahnya.

Suga memejamkan matanya sejenak lalu kembali meminum minuman alkoholnya. Dalam waktu singkat Suga sudah kehilangan kesadarannya setelah meminum 4 botol minuman haram tersebut, Suga termasuk kuat dalam hal alkohol tapi jika terlalu berlebihan ia juga akan teler.

Sekarang ia benar-benar terlihat seperti orang gila. Senyum-senyum sendiri, tingkahnya yang aneh dan berbicara ngawur contohnya:

'Wen, gue cinta sama lo. Ayo kita menikah'

'Lo dimana Wen? Kenapa lo ngilang pas kita mau nikah'

'Hahaha lo lucu banget Wen kalo lagi cemberut gitu'

GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang