GENIE [WENGA]✔

5

Suga menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang kesayangannya yang bernuansa putih dari mulai bantal, springbed, guling dan selimut. Ia memejamkan matanya untuk menikmati tidur siang.

Berbeda dengan Wendy, ia memilih berjalan-jalan di taman aloon-aloon kota untuk menikmati keindahan dunia yang sudah sekian lama ia tidak rasakan selama ia tertidur didalam teko.

Ia berjalan mengelilingi taman dengan senyumannya yang riang, sesekali ia tertawa geli saat melihat sepasang bocah yang masih SMA sedang bermenye-menye di sana, ia juga tersenyum melihat anak kecil yang sedang bermain skuter dengan tawa yang terukir di wajahnya ditemani orangtua mereka.

Ia berhenti sejenak untuk menenangkan diri agar tidak larut dalam kesedihan karena rindu dengan orangtuanya.

Namun apalah daya Wendy yang memang seorang yang rapuh jika sudah berhubungan dengan orangtuanya. Ia duduk dibangku taman dengan tangisnya yang sudah tidak bisa ia tahan lagi.

Tiba-tiba ada yang menjulurkan sapu tangan berwarna pastel coral kearahnya. Saat Wendy menoleh, ia melihat seorang anak laki-laki yang masih menggunakan seragam SMA dibalut dengan sweater berwarna merah fanta dan membawa skeatboard.

Anak laki-laki itu tersenyum kepadanya, Wendy masih diam mematung memandang anak SMA tersebut.

Kok kayak mirip seseorang ya? - Wendy

"Kakak kenapa nangis? Ini sapu tangan, buat ngelap air mata kakak" anak tersebut menjulurkan lagi sapu tangannya lagi ke Wendy.

"Kakak gapapa kok" Wendy mengambil sapu tangan itu lalu mengusap air mata yang sedari tadi mengalir dipipinya.

"Makasih" ujar Wendy sembari tersenyum.

Anak itu mengangguk, "Yakin kakak gapapa? Kok bisa sampai nangis gitu tadi? Hayoo"

"Beneran gapapa adek, ini udah senyum ni lo" Wendy tersenyum.

"Nah gitu kan tambah cantik kak, jangan nangis-nangis lagi nanti cantiknya ilang lo"

"Iya iya, kamu kok bawel ya?"