1

3.6K 335 65
                                    


9 maret 2017

Matahari yang sudah terbit dari timur menandakan bahwa hari sudah pagi, terdengar suara.

SREEKKK!!

Suara tirai yang dibuka. Perlahan sinar cahaya yang sedari tadi bersembunyi di luar jendela kini mulai masuk ke dalam kamar seseorang yang sedang tidur dengan sangat lelap tanpa terganggu sedikitpun dengan sinar sudah memenuhi setiap sudut ruangan.

"Sayang bangun, ini sudah siang. Kamu nggak kuliah? Adek kamu aja udah berangkat sekolah dari jam 6 tadi" ucap seorang wanita paruh baya kepada anaknya yang masih tidur dengan lelap dikasurnya yang nyaman.

"Eng... 5 menit lagi ma" jawabnya.

"Ini sudah 30 menit yang lalu kamu bilangnya 5 menit terus" sahut wanita paruh baya tersebut.

"Janji, 5 menit lagi aku bangun" jawabnya lagi.

"Yaudah mama tungguin. Sampek 5 menit nggak bangun, mama siram pakek air comberan. Masa bodo sama kasur kamu yang bau ntar, kasur kasur kamu sendiri yang bau" ucap wanita paruh baya tersebut sembari menyilangkan kedua tangannya ke depan dada.

"Iya ma iya, ini juga mau bangun" ia segera bangun lalu memposisikan tubuhnya duduk di kasur.

"Kok gelap?" tambahnya.

"Jelas, orang mata kamu masih merem. Udah jangan bercanda, cepet mandi trus sarapan" wanita paruh baya itu berjalan meninggalkan kamar anak sulungnya tersebut.

Ia mengucek kedua matanya kemudian beranjak menuju kamar mandi.

Selesai mandi, ia mengambil celana jeans dan kaos putih polos untuk ia pakai. Tak lupa ia juga memakai jaket denim berwarna dongker. Setelah itu ia langsung turun kebawah, karena kamarnya ada di lantai 2.

"Udah selesai? Sini, mama udah masak makanan banyak buat kamu" ucap wanita paruh baya itu saat mendapati anaknya berjalan turun dari tangga.

"Tumben masak banyak? Ada acara apaan ma?"

"Kamu gak inget? Hari ini kan hari ulang tahun kamu sayang" wanita paruh baya itu menghampiri anaknya lalu mengelus kepalanya.

"Hehe ingetlah ma. Lah tapi kok cuma berdua, papa sama si bocah tengil kemana?" ia menoleh ke semua tempat mencari keberadaan papa dan adiknya.

"Udah berangkat dari jam 6. Papa ada meeting pagi, kalo adek kamu katanya ada jadwal piket. Oh iya mama sampek lupa, selamat ulang tahun yang ke 21 ya sayang, semoga panjang umur, sehat selalu trus segera mendapatkan pacar dan yang paling penting semoga kamu bertambah tinggi, hehe" wanita paruh baya tersebut terkekeh.

"Jadi mama pikir aku pendek?"

"Bukan pendek sayang, tapi ban-" ucapan wanita paruh baya itu terpotong karena mendengar banyak suara triakan dari depan rumah.

"SUUUGAAAA. MIN SUUUGAAAA"

"WOI KEBO, BELOM BANGUN LO!"

"EPRIBADEH BANG SUGAA, YO YO BANG, BANG SUUG, BANG SUGGAA"

"PPFFTTT BANG AGUS"

Suga berjalan menghampiri pintu dengan wajah yang malas "pasti anak Bangtan, sapa lagi yang nggak punya malu triak-triak di rumah gue"

Setelah pintu di buka, "BRISIK WOI!! Ngapain lo teriak-teriak nggak jelas di depan rumah gue"

Setelah pintu di buka, "BRISIK WOI!! Ngapain lo teriak-teriak nggak jelas di depan rumah gue"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
GENIE [WENGA]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang