Part 5

57.2K 2.4K 13
                                        

Mulmed: Rumah Nabila

***

Dan tanpa babibu lagi, Mike menggelitik pinggang Nabila. Mike turun dari motornya tapi masih menjalankan aksinya. Nabila yang masih ada di atas motor terus saja bergoyang karena merasa geli.

"Hahaha Miii... ke. Sttoooppp! hahaha..." Nabila yang berusaha menahan tangannya.

"Kamu harus janji dulu."

"Oke fine, but sttooppp iittt Mike!"

"Janjinya apa?"

"Aku-kamu," ujar Nabila cemberut.

"Dan lagi, jangan menolakku!" titah Mike menatap penuh ancaman.

"Iya iya," ucap Nabila pasrah. Dia juga merasa tidak perlu ambil pusing akan pernyataan Mike ataupun yang lainnya. Toh, dia tidak akan bertemu dengannya lagi.

"Janji adalah utang, cantik." Mike menghentikan aksinya sembari mengacak rambut gadisnya gemas.

Mike lalu melanjutkan perjalanannya, namun suasana tercipta sedikit berbeda. Kenapa? Karena keduanya sudah mulai mencairkan suasana canggung tercipta beberapa menit lalu dengan mengobrol walaupun yang diobrolkan adalah hukuman tadi yang diberikan Mike dan ancaman-ancaman Mike lainnya jika Nabila menolak permintaannya.

Hati memang tak pernah berbohong. Dalam lubuk hati Nabila, dia merasa senang dan nyaman bersama Mike meski Mike terus saja membuat dirinya jengkel dan kesal. Begitu pun Mike yang semakin tertarik kepada Nabila. Dia yakin rasa suka dalam hatinya bukan hanya sekedar suka biasa. Memang terlalu cepat tapi dia merasa lebih berwarna jika bersama Nabila.

Setelah sampai di depan rumah Nabila walau tadi sempat berdebat lagi tapi akhirnya Nabila menunjukkan rumahnya, Nabila segera turun dan melepaskan helm yang dipakainya. Kemudian menyodorkan kepada Mike yang kini juga sudah turun dari motornya.

"Gue masuk duluan," ujar Nabila hendak melangkahkan kakinya.

"Mau di sini?" Mike segera mencekal pergelangan tangannya.

"Apa?" sarkas Nabila.

"Hukuman," kata Mike sembari tersenyum misterius dan mengedipkan matanya sebelah.

"Aku. Masuk. Duluan. Mike." ucap Nabila yang menekankan setiap kata yang diucapkan.

"Oke, Syera."

"Syera?" Nabila mengerutkan kedua alisnya bingung. Siapa lagi syera? Ada-ada aja nih orang, pikirnya.

"Kamu."

"Kok aku?"

"Nama lengkap kamu, apa?"

"Nabila Asyera, trus?"

"Kamu kok jadi bolot sih?"

"Kok ngatain sih?"

"Coba pikir ulang!"

"Kalo ngak mau kasih tau yaudah." Nabila sudah mulai kesal pada Mike.

"Syera adalah Asyera."

"Oooooh, jangan panggil itu!"

"Kenapa?"

"Kedengarannya aneh."

"Itu nama panggilan sayang untuk yang tersayang."

"Huek huek... jijik ih!"

"Hahahaha, masuk gih. Istirahat yaa."

"Hm, makasih traktirannya dan tumpangannya."

"Not problem. Just for you."

***

Setelah bersiap-siap, Nabila turun ke bawah untuk sarapan pagi. Dia sangat bersemangat ingin pergi sekolah. Sudah tiga hari, dia tidak bertemu dengan sahabat-sahabatnya.

'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang