MulMed: Nabila
***
Nabila dan keluarganya baru sampai di rumahnya beberapa menit lalu. Setelah meletakkan kopernya di depan lemari, Nabila berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk merilekskan tubuhnya yang lelah dikarenakan perjalanan ditempuhnya.
Beberapa saat kemudian, ia selesai mandi. Ia mangambil piyama hijau yang baru dibelikan Alfa kemarin di dalam koper miliknya. Setelah memakai piyama tidur itu, Nabila menyisir rambutnya. Suara ketukan di pintu kamarnya membuatnya harus menghentikan aktivitasnya. Ia beranjak mendekati pintu dan membukanya.
"Nab, ada yang nyariin di bawah," ucap Marvel. Setelah itu, langsung pergi menuju kamarnya terletak di sebelah kamar Nabila.
Siapa yang mencarinya malam-malam begini? Pertanyaan itu terngiang-ngiang dikepala Nabila. Lantas ia tetap berjalan menuruni tangga menuju lantai bawah rumahnya.
Saat setelah berada di ruang tamu, Nabila melihat seorang cowok kini duduk di sofa membelakangi dirinya. Dengan ragu, Nabila berjalan makin mendekat pada cowok itu. Hingga kemudian Nabila tahu cowok yang kini duduk di depannya dengan senyuman diwajahnya.
"Nicho, ada perlu apa malam-malam kesini?" tanya Nabila bingung sambil menaikkan alisnya.
"Emm, gue tadi lagi main di rumah yang ada di depan sana. Dan tadi tidak sengaja liat lo baru sampe. Jadi gue kesini mau nyapa lo aja," jelas Nicho. Nabila hanya ber-oh ria mendengar penjelasan Nicho. Ia tidak tahu bagaimana meresponnya. Hanya satu yang ingin dilakukannya sekarang yakni istirahat.
"Gue ambilin minum ya," tawar Nabila hendak beranjak dari duduknya. Tapi, Nicho mencekal pergelangan tangan Nabila.
"Nggak usah, gue ke sini mau ngajakin lo aja," ucap Nicho.
"Ngajakin ke mana?" tanya Nabila bingung.
"Rencananya mau beliin kado buat nyokap gue karena lusa beliau mau ulangtahun. Gue bingung mau kasih apa. Lo bisa bantu gue, kan?" jelas Nicho memelas.
"Haha, ya udah tapi gak usah muka gitu lagi. Kayak kudanil lepas dari kandang haha," gelak tawa Nabila.
Nicho mendengus mendengar ejekan Nabila namun dia juga senang melihat Nabila kini berada di depannya dengan senyum dan tawa miliknya. Beberapa hari ini Nicho menunggu kepulangan Nabila. Hingga tadi sore, temannya yang tinggal di depan rumah Nabila mengabarinya bahwa Nabila dan keluarganya sudah pulang. Dengan antusias, Nicho berangkat menuju kompleks perumahan Nabila.
***
Tok... tok... tok...
"Nabila, cepatan turun!" teriak Marvel dari luar.
Nabila mendengus kesal mendengar teriakan kakaknya itu. Pagi ini, Nabila kembali masuk sekolah. Dengan atribut sekolah yang sudah lengkap, Nabila berjalan keluar kamar menuju meja makan.
Nafasnya tercekat dan tubuhnya menegang. Nabila membulatkan matanya terkejut dengan apa yang dilihatnya. Kini Mike duduk bersama dengan keluarganya. Rasa sesak itu kembali melanda dirinya.
"Morning princess, ayo duduk. Mike sudah daritadi nungguin kamu loh. Kita sarapan sama-sama ya," seru Elisa tak menyadari raut Nabila.
Nabila hanya tersenyum tipis menanggapi sapaan Elisa. Dengan langkah ragu Nabila duduk di kursinya yang otomatis membuat dirinya dengan Mike berhadapan. Ia berusaha menormalkan detak jantungnya sudah berdetak tak karuan.
Sarapan pagi ini diselingi oleh canda tawa yang dibuat Marvel. Namun disisi lain, ada seseorang yang selama sarapan hanya diam. Nabila hanya tersenyum kaku jika ada hal yang terkait mengenai dirinya tengah dibicarakan oleh Marvel ataupun Elisa. Hingga sarapan telah selesai, Nabila kemudian bangkit dan pamit kepada Elisa dan Marvel.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Fiksi RemajaBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...