MulMed: Lapangan Basket
***
"Hy, Joe!" sapa seorang gadis.
Mike tertegun di tempatnya melihat gadis masa lalunya lebih tepatnya 10 tahun lalu. Gadis masa kecilnya. Gadis yang selalu mengikuti Mike ke manapun. Hingga Mike sangat muak dengan keberadaan gadis itu. Ia hanya bisa lari dan menghindarinya. Namun, disisi lain hatinya selalu tidak bisa membentak atau mengkasarinya. Lama kelamaan Mike menyerah untuk selalu menghindar, ia membiarkan saja gadis itu mengusik setiap kegiatannya. Terbiasa? Itulah yang membuat Mike sedikit demi sedikit menyayangi gadis itu. But, God always have a reason hingga saat ia mulai menyayanginya, gadis itu pergi entah ke mana. Mike mencarinya namun bagaikan di telan bumi, gadis itu pergi tanpa jejak.
Kenapa Farhan tahu? Karena dulu ia tidak sengaja masuk ke area pribadinya Mike saat berkunjung ke rumahnya. Apa lagi kalau bukan kamarnya Mike. Ia tidak sengaja melihat foto dua bocah berbeda gender itu saling berpelukan dan tersenyum manis. Dan di pojok kanan bawah foto itu tercetak jelas nama Joe and Zizi.
Kembali pada situasi saat ini, Farhan yang orangnya peka pada situasi beranjak dari sana untuk memberikan kesempatan keduanya berbicara. Ia sudah pasti tahu bahwa sobatnya itu akan membolos lagi, tapi saat ini berbeda karena ia mengajak siswi pindahan juga membolos.
'Sebagai sobat amat peka, gue maklumin kalo tuh anak bolos trus ajak siswi pindahan. Tapi, sebagai ketos? Tanggung jawab gue bagaimana? Ya Allah, maapin hambamu ini yang pilih kasih,' pikir Farhan meringis mengingat dilemanya saat ini.
Mike menarik tangan gadis yang berdiri dengan senyuman diwajahnya menuju taman belakang sekolah, tempat favorit Mike. Gadis yang ber-nametag Zia Zippora atau kerap dipanggil Zizi dengan senang hati melangkahkan kakinya mengikuti irama kaki Mike.
Mike dan Zizi sekarang duduk di salah satu bangku taman itu. Sempat terjadi keheningan beberapa saat hingga kemudian Zizi membuka suaranya.
"Joe! Aku merindukanmu," ungkap Zizi menatap Mike tengah duduk sebelah kirinya.
"Kenapa kamu bisa ada disini?" tanya Mike tak mengindahkan ungkapan Zizi padanya.
Zizi tersenyum kecut mendengar nada dingin Mike padanya. Ia mengerti kenapa Mike seperti ini. Ia akan menjelaskan semuanya padanya agar ia bisa kembali seperti dulu.
"Waktu itu aku pindah ke Swiss karena bisnis bokap yang di sana terjadi trouble, jadilah aku dan juga nyokap mengikutinya ke Swiss. Maaf, aku tidak berpamitan padamu saat itu karena aku takut aku semakin sakit karena harus jauh darimu," jelas Zizi menatap sendu Mike.
"Sakit? Bahkan aku yang lebih sakit di sini," ucap sengit Mike.
"Maaf, aku salah. Maafkan aku, Joe. Aku disini juga karena dirimu. Aku merindukanmu dan kita bisa memulai dari awal lagi," ucap Zizi mencoba meyakinkan Mike.
"Kamu tidak salah apa-apa, jangan meminta maaf. Itu hanya masa lalu. Kini aku sudah punya seseorang di sampingku. Aku bahagia bersamanya."
Mike berdiri kemudian meninggalkan Zizi masih duduk di bangku taman itu. Zizi menatap kepergian Mike dengan hati yang terluka. Setetes demi setetes air mata turun dari pelupuknya. Ia meringis mendengar penolakan Mike. 'Seseorang, cih!' pikirnya kemudian.
***
Sosok yang ditunggu telah tiba, Nabila berlari mendekati Mike dengan senyum cerahnya. Mike tersenyum tipis membalasnya. Mike masih kelimpuhan dengan situasi yang dihadapinya.
"Ayo kita berangkat sekarang!" seru Nabila antusias.
"Hm... Boleh kita menundanya dulu," kata Mike pelan tak enak hati.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Novela JuvenilBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...