MulMed: Dress Nabila
***
Nabila POV
Sekarang aku bersama Mike di sebuah restoran. Kulihat raut wajah Mike nampak sedang memikirkan sesuatu. Entahlah aku juga tidak tahu. Aku ingin menanyakan perihal apa yang ingin diucapkan olehnya. Tetapi nampaknya dia mungkin sedang banyak pikiran maka dari itu aku urungkan niatku untuk menanyakan hal itu. Aku hanya harus menunggu, menunggunya berbicara.
Hingga beberapa menit hanya keheningan menyelimuti area meja kami. Sekali lagi, aku berusaha untuk menahan diri agar tidak menuntaskan rasa penasaranku ini. Jika dia memang ingin mengatakannya maka dia akan segera mengungkapkannya. Namun jika tidak?
Apa boleh buat, aku terpaksa menanyakannya dahulu. Katakanlah aku memang cewek egois karena tidak mengerti dirinya. Namun aku tidak ingin tersiksa dengan rasa penasaranku sendiri. Walaupun pada akhirnya menyakitkan tapi setidaknya rahasia itu tidak terkubur yang pada akhirnya lebih menyakitkan nantinya. Betul tidak?
Aku sudah merasa gemas sendiri hendak ingin mengucapkan sesuatu. Akan tetapi, saat baru ingin membuka mulutku, dia sudah memotongnya. Belum mengatakan sesuatu tapi ia berdeham sekedar memecahkan keheningan sebelum mengatakannya, mungkin.
"Kamu akan ikut ke acara keluargaku besok malam. Akan kuperkenalkan dirimu dengan keluargaku," singkatnya.
Seketika pikiranku jadi blank. Bukan apa-apa, sedetik berikutnya semua pertanyaan muncul seakan menari dalam otakku.
Apa maksud Mike?
Aku akan menemui keluarga besarnya?
Apakah aku akan diterima oleh keluarga besar Alistair?
Apakah mereka tidak akan marah dengan kehadiranku nanti?
Bagaimana jika keluarganya menolak kehadiranku?
Terlebih dengan posisiku sebagai pacar Mike.Satu pertanyaan dari seribu pertanyaan yang muncul dibenakku.
Apakah aku pantas untuknya?
Tidak. Aku yakin, aku sama sekali tidak pantas dengan Mike dibanding dengan Zizi yang jauh lebih dari diriku. Aku hanya dari keluarga sederhana. Dengan Mike dari keluarga Alistair. Dipenuhi kekayaan tak ada duanya di negara ini. Siapa yang tidak kenal dengan Alistair Company? Perusahaan yang bergerak di semua bidang usaha. Merajai kerajaan bisnis se-Asia Tenggara.
Akan tetapi, bisakah aku bertindak egois?
Bukan aku ingin masuk dalam silsilah keluarga Alistair, tetapi aku ingin selalu berada di sisi Mike. Aku akui aku memang sudah jatuh cinta padanya. Tidak tahu, kapan perasaan ini muncul. Namun yang pasti aku sudah jatuh dalam pesonanya.
Masalah sebelumnya? Aku sudah memaafkan dirinya. Dengan semua usaha dan kesungguhan yang ditunjukkan padaku membuatku tahu akan perasaannya. Dia juga mencintai diriku.
Semua lamunanku seketika buyar. Mike kini memegang kedua tanganku di atas meja. Ia memandangku dengan iris mata hitam pekatnya. Aku menjadi bingung bagaimana meresponnya.
"Aku... Aku tidak tau." Aku terbata mengungkapkannya.
Aku menundukkan kepalaku. Bukan karena takut. Tetapi lebih mengarah pada perasaan bimbang. Kurasakan tangan besar Mike menyentuh daguku lembut. Dan mengangkatnya perlahan hingga kini tatapan kami beradu kembali.
"Jangan takut. Aku selalu disisimu."
Blush
Ya Allah, aku dibuat melting sendiri. Aku yakin seyakin-yakinnya bahwa pipiku sudah semerah tomat milik bundaku di kulkas. Oke, lupakan hal itu. Kembali fokus dengan situasi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
أدب المراهقينBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...