MulMed: Hospital
***
Seseorang dimana kini hatinya seakan tidak berada pada tempatnya. Kalut, hanya itu yang dirasakannya. Menyesal, amat sangat menyesal. Ia mengambil kesimpulan dari apa yang dilihatnya saja.
Semuanya sudah terlambat karena sekarang hanya muncul penyesalan, penyesalan, dan penyesalan. Apa yang harus dilakukannya? Hanya terus melontarkan doa demi kelancaran operasi orang yang dicintainya di dalam ruang Unit Gawat Darurat tersebut.
Dari jauh seorang wanita paruh baya datang tergopoh-gopoh bersama pria paruh baya berdiri di sampingnya menuju tempatnya berdiri. Raut cemas dan kesedihan amat terlihat di sana. Rasa itu kembali menyelusup dadanya. Semuanya karena dirinya. Disini, dia terus menyalahkan dirinya. Menurutnya jika ia tidak bertindak semaunya saja maka semua ini tidak akan terjadi.
"Bagaimana kondisi Mike?" tanya wanita yang tak lain ibunya Mike, Farah.
"Hiks...hiks... I-ni se-se-m-u-a-nya sa-lah sa-ya." Nabila menunduk penuh rasa penyesalan.
Yap, orang yang kini sedang mempertaruhkan nyawanya di meja operasi tidak lain Mike Joe Alistair. Dan semuanya karena rasa cintanya pada gadisnya. Belahan jiwanya, Nabila Asyera.
Flashback on
"Hy Mike," sapa seorang gadis dengan penampilannya yang dinilai jauh dari penampilan gadis seusianya. Bisa dibilang penampilannya nampak seperti wanita 25 tahun.
"Zizi? Lo ngapain di sini?" tanya Mike datar.
Tanpa dipersilahkan, Zizi dengan lancangnya duduk di kursi yang sebelumnya di duduki Nabila. Pertanyaan Mike tak dihiraukan Zizi, ia malah menatap Mike dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Mike, aku cinta sama kamu." Zizi mengungkapkan rasanya secara blak-blakan kepada Mike. Sedangkan, Mike menatap balik Zizi dengan tatapan dingin plus datarnya. Ia menghembuskan nafasnya dengan berat.
"Zi, waktu kita bersama dulu. Gue rasa itu bukan cinta, cuma sayang. Dan saat ini, Nabila adalah wanita pertama dan terakhir yang amat sangat kucintai. Maaf," jelas Mike.
"Mike tapi aku cinta ama kamu. Beberapa waktu lalu aku berusaha untuk mengikhlaskan dirimu. Tapi sampai saat ini, hasilnya tetap nihil. Aku gak bisa Mike," ungkap Zizi mulai meneteskan air matanya. Ia memegang tangan Mike di atas meja.
"Gue gak pernah cinta ama lo, Zi." Mike menegaskan kembali sambil melepaskan genggaman Zizi. Ia tidak ingin Nabila akan salah paham nanti.
Hening sejenak, Mike sudah tidak peduli dengan keberadaan Zizi. Ia asik memainkan ponsel pintarnya. Sedangkan Zizi sedang menatap Mike intens. Saat Zizi tidak sengaja pandangannya menangkap sosok Nabila berdiri tak jauh dari tempatnya. Seketika ide itu muncul. 'Mike adalah milikku dan cuma milikku,' batin Zizi.
Dengan gerakan cepat, Zizi bangkit dari duduknya. Dan mendaratkan bokongnya di atas pangkuan Mike. Bukan hanya itu, ia juga langsung membungkam bibir Mike. Zizi dapat merasakan tubuh Mike menegang. Dari lirikan matanya, dilihatnya Nabila sudah berurai air mata dan berlari keluar restoran. Ia bersorak senang dalam hati.
"Shit!"
"Auuww..."
Ringisan Zizi tak dipedulikan Mike. Mike mendorong Zizi dari pangkuannya. Ia secara spontan berdiri ditambah dorongan hingga membuat bokong Zizi beralih pada dinginnya ubin lantai dengan keras.
Mike menoleh pada pintu restoran. Dilihatnya gadisnya dimarahi oleh seorang wanita. Penampilannya yang berantakan ditambah deraian deras air matanya seketika membuat hati Mike terasa diremas. Hatinya sakit melihat Nabila seperti itu. Ini semua salah paham. Sekelebat pikiran waktu Nabila berada jauh dari sisinya memenuhi rongga otaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Подростковая литератураBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...
