MulMed: Mike
***
Suasana ramai penuh canda tawa. Sanak saudara datang dan berkumpul bersama di rumah besar kediaman neneknya. Hal yang menjadi kebahagiaan tersendiri dihati mereka. Tiga hari yang lalu saat Nabila dan Marvel sampai di Makassar. Mereka langsung menuju ke rumah sakit tempat dimana nenek mereka dirawat.
Sehari melewati masa kritis akibat serangan jantung dan masa pemulihan selama dua hari berikutnya. Seharusnya nenek Nabila harus dirawat selama seminggu namun karena kekeraskepala neneknya yang bersihkukuh ingin pulang ke rumah, maka semua keluarga pun setuju untuk melakukan rawat jalan. Kondisinya mulai stabil dan semangatnya untuk sembuh membuat mereka yakin untuk melakukan rawat jalan tersebut. Memang sempat terjadi percekcokan mengenai hal itu tapi akhirnya bisa terselesaikan dengan baik.
Nabila kini duduk sendiri di bangku taman belakang rumah neneknya. Ia menatap ponsel berada digenggamnya. Dia ragu untuk mengaktifkan kembali ponselnya. Omong kosong, jika Nabila mengatakan ia sekarang baik-baik saja. Ia memang senang karena neneknya dapat melewati masa-masa kritisnya. Namun tiga hari belakangan ini, jauh dari lubuk hatinya ia merasakan yang namanya hampa. Ia merasa selalu ada yang kurang didalam hatinya.
'Ini keputusanku.' Teguhkan hati dan pikirannya.
Dari pintu keluar taman, seorang cowok tampak berjalan mendekati Nabila. Ia duduk di samping Nabila dan menatap ponsel Nabila yang sedari tadi hanya diputar-putar. Ia mengangkat alisnya heran melihat hal itu.
"Woi, lo baik-baik saja kan? Nggak kesurupan atau gimana gitu?" tanya cowok itu menepuk puncak kepala Nabila.
Nabila terbelalak kaget, ia baru menyadari bahwa Alfa sedari tadi ada di sebelahnya. Ditatapnya Alfa dengan kening berkerut tidak mengerti. Soalnya dia tadi kurang menangkap apa yang diucapkan Alfa padanya.
"Cie yang lagi sedih," goda Alfa dengan tersenyum jahil.
Nabila yang melihatnya memutar bola matanya malas. Malas menanggapi lelucon receh Alfa. Menurutnya Alfa adalah sepupu terdungu yang dimilikinya. Bagaimana tidak, Alfa yang notabanenya lebih tua satu tahun dari Nabila bersihkukuh ingin dipanggil 'dek Alfa' oleh Nabila dan yang lainnya. Cukup itu menjadi alasan Nabila mengatakan sepupunya seperti itu.
Selain ketampanan yang dimilikinya, Alfa dan sifat humorisnya tentu memiliki banyak fans dari kalangan cewek. Hal itu tentu tidak disia-siakannya, ia menerima pernyataan cinta yang dilakukan oleh banyak wanita padanya. 'Gue juga merasa sakit hati saat mereka pergi setelah kutolak.' Hal yang selalu menjadi alasan untuk sifat playboy cap lele menjadi julukan dimiliki seorang Alfa dari Nabila.
"Cewek!" goda Alfa namun kembali tak direspon oleh Nabila.
"Nab, keluar yuk. Kita jalan-jalan keliling Makassar, gimana?" ajak Alfa.
Nabila tergiur dengan ajakan Alfa. Daripada duduk diam memikirkan kejadian yang sudah terjadi mendingan ia merilekskan pikirkan dan hatinya. Ia akan berusaha untuk melupakannya.
"Ehm, gue gak terlalu yakin dengan ajakan lo." Nabila menatap curiga Alfa karena jarang sekali seorang Alfa bersikap baik seperti itu.
Alfa memutar bola matanya lalu berkata, "lo gak percayaan amat sih."
"Elunya aja yang gak bisa dipercaya. Sekarang gue tanya, udah berapa kali lo udah ngajakin gue dan janji segala tapi pada akhirnya nyari alasan basi dan berulang-ulang membatalkannya," omel Nabila kesal.
Alfa cengengesan di tempatnya kemudian mengangkat tangan kanannya dengan jari membentuk peace damai. Nabila yang melihat respon Alfa mendesis karena semua dugaannya benar.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Ficção AdolescenteBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...
