MulMed: Mike dan gitar
***
Setelah membersihkan diri di dalam kamar mandi, Nabila memakai baju kaos putih dengan celana pendek. Ia mengikat asal rambutnya hingga beberapa helai rambutnya tergerai ke bawah. Nabila berjalan keluar menuju lantai bawah. Saat sampai di bawah ia tidak melihat orang di sana. Di dapur atau di ruang tengah pun tidak nampak ada seseorang berada. Nabila heran sendiri dengan keadaan rumahnya yang nampak sepi. Selain itu, beberapa lampu juga terlihat padam dan hanya lampu dapur dan juga ruang tengah yang nampak menyala.
"Bun! Kak! Dea!" Panggil Nabila mencari keberadaan mereka.
Saat hendak melewati jendela yang terhubung dengan halaman belakang rumahnya, Nabila tiba-tiba saja berhenti kemudian menajamkan matanya menatap setitik cahaya berwarna hijau di sana. Ia mengernyitkan keningnya bingung. Setahunya keluarganya tidak pernah memasang lampu jenis itu di rumahnya. Karena penasaran sudah melanda dirinya, Nabila melangkahkan kakinya mendekati cahaya lampu tersebut.
Jleng
Nabila melongo dan membulatkan matanya terkejut sekaligus tidak percaya. Suasana halaman belakang rumahnya kini telah disulap sedemikian rupa. Diterangi lampu hijau dan merah di sekeliling bunga ditambah terdapat panggung kecil di ujung halaman.
Belum cukup selesai keterkejutan Nabila, kini semua lampu tiba-tiba padam lalu lampu di atas panggung kecil itu menyala. Otomatis Nabila memusatkan perhatiannya pada panggung itu. Penasaran? Tentu saja. Ia baru teringat bahwa sedari tadi ia belum melihat seseorang selain dirinya di halaman itu. Mendengar petikan gitar, Nabila kembali mengalihkan fokusnya pada orang tengah duduk dikursi di atas panggung kecil tersebut sembari memeluk gitar.
"Mike?" kata Nabila pelan seakan hanya memastikan apa yang dilihatnya sekarang.
"Nabila Asyera, boleh lebih mendekat ke sini?" pinta Mike dari atas panggung dengan mikrofon depannya.
Dengan ragu, Nabila memenuhi permintaan Mike. Ia berjalan mendekati sisi depan panggung. Mike tersenyum menatap Nabila berdiri tidak jauh darinya.
"Nab, aku minta maaf atas segala hal menyakitimu karena kelakuan bodohku. Tapi, aku mohon sama kamu. Jangan ninggalin aku!" ungkap Mike tulus menatap anic mata Nabila seakan mempertegas ucapannya.
Jreng...
It's undeniable that we should be together
It's unbelievable, how I used to say that I'd fall never
The basis is need to know
If you just don't know how I feel
Then let me show you that now I'm for real
If all the things in time, time will revealYeah
One, you're like a dream come true
Two, just wanna be with you
Three, girl it's plain to see
That you're the only one for me and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I'll start back at oneHati Nabila bergemuruh senang ditambah detak jantungnya yang sudah sedari tadi berpacu cepat. Matanya menatap manik mata Mike.
(Yeah)
It's so incredible, the way things work themselves out
And all emotional, once you know what it's all about, hey
And undesirable, for us to be apart
I never would've made it very far
'Cause you know you got the keys to my heart'Cause...
One, you're like a dream come true
Two, just wanna be with you
Three, girl it's plain to see
That you're the only one for me and
Four, repeat steps one through three
Five, make you fall in love with me
If ever I believe my work is done
Then I'll start back at one
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Teen FictionBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...