MulMed: Ave
***
Author POV
Tiba-tiba Nabila mendengar seseorang menyebut namanya dengan nada ragu dari arah belakang. Ia tebak dari suaranya yang berat, dia adalah seorang cowok.
"Nabila?"
Nabila memutar badannya 90 derajat menghadap ke sumber suara itu. Dia mengernyitkan keningnya. Ia merasa mengenal cowok yang berdiri itu. Dan saat ia berhasil mengingatnya, ia nampak terkejut.
"Adnan?" tanyanya masih nampak ragu.
"Syukurlah, ternyata lo masih ingat gue. Gue kira lo dah lupa," ujar Adnan tersenyum hangat yang mampu meluluhkan banyak wanita hanya melihat senyumnya itu.
"Hm!" deham Mike tertuju pada dua orang itu.
Adnan terlihat heran kepada cowok yang bersama Nabila. Karena tatapan matanya intens seakan menyiratkan rasa ketidaksuka terhadapnya. Nabila kembali menatap Mike lalu mengerti maksud tatapan Mike pada Adnan.
"Kenalin ini Adnan, temanku dari Makassar," kata Nabila mengenalkan Adnan pada Mike.
"Adnan Syafi Amzari." Adnan mengulurkan tangannya untuk mengajak Mike berkenalan. Beberapa detik Mike hanya menatap Adnan, lalu membalas uluran tangannya.
"Mike Joe Alistair, pacar Nabila." Mike berujar dimana kata 'pacar' lebih ia tekankan. Adnan sedikit kecewa mendengar Nabila sudah punya pacar. Namun ia tidak menunjukkan dari raut mukanya. Ia tetap memasang raut yang biasa saja.
"Kenapa bisa ada di Bandung?" tanya Nabila sedari tadi bingung dengan keberadaan Adnan di restoran itu.
"Ke rumah nenek gue yang di sini. Maaf gue harus cabut duluan, sepupu gue dah nunggu di luar. Bisa-bisa gue kena dampratnya lagi kalo biarin dia nunggu kelamaan. See u again," jelas Adnan lalu berpamitan. Tanpa menunggu respon dari Nabila. Ia berjalan keluar restoran setelah tersenyum pamit pada gadis itu. Nabila masih ingin mengobrol hanya mendesah karena Adnan yang sudah pergi.
'See u again?' Cih, gue gak akan biarin lo ketemu ama Nabila lagi.
Ungkap Mike membatin. Sedari tadi memang ia hanya memperhatikan interaksi Nabila dengan Adnan. Dan ia tidak suka pada cowok keturunan Makassar itu. Karena dari sudut pandangnya sebagai lelaki, ia tahu Adnan punya rasa terhadap gadisnya itu. Hal yang membuat dirinya geram sedari tadi melihat tatapan Adnan pada Nabila. Masih dengan wajah datar dan tak terbaca, Mike mulai memakan makanannya. Nabila melihat Mike makan tanpa mengucapkan sepatah kata terlebih dahulu padanya merasa kesal sendiri. Ia tidak suka Mike mengacuhkan dirinya.
"Mike!" panggil Nabila cemberut.
"Hm," deham Mike lalu mendongakkan kepalanya menatap Nabila.
"Kamu kenapa sih?" tanya Nabila kesal.
"Nggak papa kok," jawab Mike datar.
"Bohong!" seru Nabila menambah nada suaranya satu oktaf. Mike menghembuskan nafasnya kasar lalu meletakkan garpu dan pisau pizza yang dipegangnya. Ia menatap lurus ke arah Nabila.
"Adnan punya hubungan apa denganmu?" tanya Mike datar.
"Kami tidak punya hubungan apa-apa. Lagian aku juga baru bertemu dengannya dua kali sama hari ini," jelas Nabila dengan sungguh-sungguh. Mike berusaha mencari kebohongan di sana tapi ia tidak menemukan hal itu. Akan tetapi, masih ada satu hal yang masih mengganjal dihatinya.
"Foto itu?"
"Foto apa?" bingung Nabila.
Ia berusaha mengingat sesuatu mungkin saja ia melupakan sesuatu. 'Foto apa maksud Mike?' Nabila bertanya-tanya dalam hatinya. Beberapa detik selanjutnya, ia terlihat senang karena berhasil mengingat hal yang dimaksud Mike.
KAMU SEDANG MEMBACA
'Cause You're Mine (Sudah Terbit) ✔️
Teen FictionBagaimana jadinya kalau seorang cowok possessive dengan sejuta pesona dimana selalu dikagumi oleh kaum hawa jatuh cinta pada seorang cewek? Tentu itu hal biasa. Tapi jika keduanya beda sekolah? Atau kalian bisa bilang ini adalah LDR (Long Distance R...