19. That Day

6.2K 857 10
                                    

This part full of Flashback Time.

●●●

Langkah Jimin sedikit tidak beraturan ketika melihat Seulgi yang tidak begitu jauh dari pandangannya. Gadis cantik itu tampak tersenyum manis pada setiap teman yang menyapanya. Terlihat ramah seolah dia bukanlah gadis angkuh seperti yang selama ini dibayangkan.

Ada rasa khawatir yang menyerang dalam diri Jimin bahwa dia ingin sekali menghindar dari gadis itu. Dia hanya tidak ingin Seulgi melihatnya, tidak tahu kenapa. Maka dari itu sebelum apa yang ia pikirkan terjadi, Jimin segera mengambil langkah mundur, menjauh dari sana secepat mungkin. Memutar tubuhnya dengan setengah berlari.

Sebenarnya niat awal adalah mencari Hyejung, tapi kenapa malah berakhir menemukan Seulgi?

Dia sudah cukup jauh berlari dan Jimin yakin Seulgi tidak mungkin bisa menjangkau keberadaannya sekarang. Dia tiba-tiba mengernyitkan dahi ketika menyadari di mana keberadaannya sekarang. Perpustakaan. Wow, ini terlalu mengejutkan baginya. Seorang Park Jimin memasuki perpustakaan?

"Jimin!"

Dia mendadak merasakan seseorang menyentuh pundaknya.

"Oh? Ada apa, Wen?"

Son Wendy, sahabat Seulgi. Jimin cukup terkejut dengan kedatangannya ini. Sempat berpikir apa gadis ini diminta Seulgi untuk mencarinya? Pasti ada niat terselubung bukan?

"Seulgi mencarimu."

Wah, tepat sesuai dugaan.

Jimin menggaruk tengkuk yang sama sekali tidak gatal. "Nanti, aku pasti akan menemuinya."

"Baiklah, kalau begitu aku duluan."

Setelah salam terakhirnya, Wendy berlalu meninggalkannya. Gadis itu terlihat kebingungan dari raut wajahnya, dan Jimin bisa menebak pikiran gadis itu seolah tengah mencari tahu apa yang sebenarnya sedang Jimin lakukan.

Merasa tidak terlalu penting, Jimin kembali pada kegiatannya. Berdiam diri. Memikirkan kenapa dia bisa berlari sampai ke perpustakaan sebab selama ini ia terbilang jarang—bahkan hampir tidak pernah menginjakan kakinya ke tempat itu meski tersedia di sekolah.

Iseng karena tidak memiliki kegiatan, dia pada akhirnya melangkah pelan menuju rak-rak buku. Mungkin tidak ada salahnya untuk membaca buku sebentar. Dia menelusuri, sejauh ini belum ada buku yang terlalu menarik perhatiannya. Tapi ia sadar, ia sedang ada di bagian buku fiksi—novel sekarang. Beberapa kali ia menemukan judul dengan kata 'love', 'romantic' dan semacamnya.

Mendadak teringat Hyejung setelah melihat buku-buku itu. Ia masih belum mengerti kenapa Hyejung gemar sekali membaca novel. Baginya, tidak ada yang istimewa ataupun menarik dari buku itu.

Untuk kesekian kalinya langkah Jimin terhenti ketika mendapati dua sosok manusia yang tidak asing di matanya. Tapi keadaan ini yang justru terasa asing. Jimin berusaha menajamkan irisnya, hasilnya selalu sama. Itu benar-benar Taehyung dan Yeonhee. Mereka tengah serius berbicara, namun sesekali tertawa. Jimin terserang rasa penasaran. Sejak kapan dua manusia itu dekat? Dan sejak kapan mereka saling mengenal?

Setahu Jimin, dia tidak pernah memperkenalkan Taehyung pada Yeonhee. Apa mungkin Hyejung? Tidak paham tapi rasa penasaran membuatnya mendekat ke arah mereka. Diam-diam bersembunyi di balik rak terdekat. Oke, dia seperti mata-mata sekarang.

Stay Still | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang