26. Final Decision

6.7K 796 38
                                    

Ada kalanya seseorang berubah pikiran atas segala keputusan yang telah mereka rancang sedemikian rupa. Entah alasan apapun bisa membuat orang mengkhianati keputusannya. Seperti berita di televisi yang sedang di lihatnya saat ini.

"Song Joongki dan Song Hye Kyo mengungkap akan melangsungkan pernikahannya di bulan Oktober setelah sebelumnya beberapa kali menyangkal bahwa mereka memiliki sebuah hubungan."

Dampak dari perubahan keputusan tersebut membawa pengaruh bagi banyak orang. Terutama berita tadi, penggemar SongSongCouple gempar karena keduanya kerap kali menyangkal padahal beberapa kali tertangkap kamera sedang liburan bersama. Hal tersebut mendapat berbagai macam tanggapan dari beberapa penggemarnya. Ada yang setuju, ada pula yang mengira bahwa Song Hye Kyo hamil. Itu hanya dugaan semata.

Tapi benar, semua pasti memiliki resiko diakhir atas keputusan yang telah dipilih. Hal itu membuat Hyejung khawatir. Ia takut keputusan yang telah dia ambil akan mengkhianatinya sehingga membuat ia harus bersembunyi.

"Hyejung."

Panggilan Ibunya membuat ia mengalihkan pandangan dari televisi. Ibunya meraih remote tv yang ada di meja dan memilih untuk mematikannya.

"Ayahmu telah mengurus segalanya untuk kepindahanmu ke New York. Bagaimana, kau setuju?"

"New York?!" Matanya membola dibarengi suaranya yang memekik. Ia tidak pernah berpikir akan pindah ke New York. Maksudnya, dari sekian banyak negara, kenapa harus yang terkenal sekali?

"Kenapa? Bukankah ini kemauanmu untuk pindah ke luar negeri?"

"Ya, hanya saja—"

"Seminggu lagi kau berangkat. Ibu dan Ayah hanya bisa mengantarmu ke bandara. Selebihnya kau akan diurus keluarga Min dan sekaligus tinggal bersama mereka. Lagipula, kau dekat dengan Min Yoongi 'kan?"

Hyejung seperti hilang memori selama ini. Ia baru ingat jika ia memiliki kakak sepupu di sana yang bernama Min Yoongi. Ayahnya merupakan saudara jauh dari Ayah Hyejung. Mungkin itu sebabnya orangtua Hyejung memilih untuk mengirimnya ke sana.

"Kau bisa mengurus segala keperluan yang belum selesai di sini selama seminggu ini." Ibunya mengelus surai panjangnya yang terurai bebas.

"Tapi—" Hyejung menjeda kalimatnya.

"Hm?"

"Aku takut."

"Kenapa?"

"Aku takut menyesal."

Ah yang satu ini memang sempat terpikirkan oleh Ayah dan Ibunya. Apalagi mendengar nada Hyejung yang melemah membuat perasaan Shin Hyesun bercampur aduk. Ia juga tidak begitu rela jika putrinya harus pergi jauh dan di luar pengawasannya sendiri.

"Jangan kau pikirkan soal itu. Kau hanya perlu memikirkan apa yang terbaik demi kebahagiaanmu."

Hyejung mengangguk paham. Namun ada keraguan di balik bola matanya itu yang tidak bisa ia sembunyikan.

"Ayo, kita makan malam." ajak Ibunya.

"Ya, sebentar lagi."

Ibunya mengangguk hendak meninggalkan Hyejung. Namun kemudian berbalik sekilas dan berkata, "Sesungguhnya kau masih punya waktu seminggu kalau kau berubah pikiran."

Hal itu sontak membuat Hyejung bimbang. Ibunya ini seolah sedang menahannya atau bagaimana? Tapi gadis itu memilih untuk mengambil ponselnya dan mengetikkan sesuatu di sana. Setelah terkirim untuk Yeonhee, dia lantas bergegas.

Stay Still | PJMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang