Bab 12 - Bagaimana Caranya Aku Mengobrol Dengan Sang Mantan
.
.
.
.
.
.
.
Ciuman pertamaku telah menjadi miliknya.
Bukan dengan cara yang indah seperti yang kau lihat di film, tetapi dengan cara yang lebih memalukan di mana Nathan menciumku di depan seluruh anggota sanggar terater kampus.
"Yo, Nathan! Aku tidak ingin mengganggu kau dan pacarmu sekarang, tapi bisakah kau membawa pantatmu kemari dan melanjutkan latihan kita?" sahut seorang laki-laki gendut di atas panggung yang kurasa adalah seorang mahasiswa senior.
"Lima menit!" sahut Nathan seolah sedang mengisyaratkan untuk memberinya waktu.
Nathan menyeringai dan masih mendekapku yang masih menenggelamkan wajah meronaku di dadanya, "Aku harus pergi," kata Nathan, "Tunggulah aku sebentar lagi."
Aku menggeleng, "Tidak, tidak, tidak! Aku harus pulang! Aku malu di sini!"
Laki-laki itu malah terkekeh, "Tenang saja, mereka pikir kau itu pacarku. Tidak akan ada yang mengganggumu," jelasnya.
Secara harfiah, aku benar-benar melongo dengan ucapannya, "Bukan itu maksudku!"
Tidakkah dia mengerti dengan menyebutku sebagai pacarnya saja sudah menarik perhatian banyak orang di sini?! Apalagi mengingat bagaimana rumor menyebar di kampus ini. Astaga, bahkan laki-laki ini telah menciumku seenaknya di depan semua orang! Itu adalah ciuman pertamaku!
Memalukan sekali. Aku tidak sanggup lagi harus menunggu Nathan selama beberapa puluh menit ke depan tanpa harus memikirkan kalau sekarang ciuman pertamaku telah di ambil dengan cara seperti ini.
"Tunggu aku, oke? Mungkin hanya lima belas menit, ada yang ingin kubicarakan denganmu," kata Nathan kembali menyeringai jahil dan mengecup singkat puncak kepalaku seolah dia sedang membuat permainan drama di mana aku berperan sebagai pacarnya.
Jika aku tidak melihat bagaimana Nathan menatapku saat itu, aku pasti sudah berlari pulang. Namun, entah mengapa ketika dia mengatakannya, ketika dia menatapku dengan tatapan setulus itu, aku sempat berpikir kalau ciuman itu memang nyata. Ciuman dimana kami sama-sama menginginkannya.
Astaga, aku sudah gila. Kenapa aku memikirkan ini?!
Ini ciuman pertamaku! Dan dia telah mengambilnya! Lalu aku senang soal itu?! Yang benar saja!!
Aku akan benar-benar menggila jika aku berada di dekatnya.
Aku menggeleng beberapa kali, "Aku mau pulang," lirihku dan menutup bibirku dengan punggung tanganku, takut kalau Nathan akan melakukan itu lagi.
"Kau marah padaku?" tanya Nathan cemas.
Aku menggeleng lagi dan berusaha tersenyum, "Aku... Aku tidak marah... Aku hanya terkejut..."
Aku memang tidak marah. Oke, mungkin sediki kesal dengan itu. Namun, aku memang menginginkannya. Aku tidak akan munafik jika aku berkata kalau aku memang ingin ciuman pertamaku dimiliki olehnya.
"Nathan," tiba-tiba suara seorang gadis memanggil Nathan dari belakang punggungnya.
Kuberanikan diri menengok siapa yang memanggil Nathan, aku hampir tersentak karena di depan kami sekarang adalah mantan kekasih Nathan dulu ketika SMA yang kudengar bernama Laura. Astaga, aku bahkan tidak percaya aku berada di adegan paling klise dalam sejarah cerita romansa. Itu adalah ketika kau jatuh cinta pada seseorang dan entah dari mana munculnya, ada sebuah bab yang menuliskan bahwa mantan kekasih akan mengganggu jalan cerita ini.
![](https://img.wattpad.com/cover/53522232-288-k937116.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
First (Tamat) | 1
RomanceLaki-laki menjijikan itu.... Nathan? Laki-laki yang ber...ciuman... kemarin itu... NATHAN?!!!!!! *** Hari itu adalah pengalaman pertamanya untuk segala kemungkinan yang terjadi. Cheryl White baru saja memulai kuliahnya, tetapi satu persatu masa lalu...